Bermodalkan uang ia kemudian mengontrak pemain-pemain hebat yang bersedia untuk pindah kewarganegaraan.
Pada tahun 2010 kemudian ia dan Frank Multon membentuk tim Monacco dengan mengontrak dua pasangan top pada waktu itu dari dua negara berbeda.
Tor Helness/Geir Helgemo dari Norwegia dan Fulvio Fantoni/Claudio Nunes dari Italia. Keempat pemain ini bersama pelatih Krzystov Martens dari Polandia kemudian pindah ke Monacco.
Sesuai aturan tentang perpindahan, maka mereka tidak bisa mengikuti kejuaraan dunia yang diselenggarakan oleh World Bridge Federation selama dua tahun.
Tahun 2013 baru mereka bisa ikut kejuaraan Eropa untuk lolos kemudian ke Kejuaraan Dunia tahun 2013 di Bali.
Di Bali tim Monacco meraih medali perak. Sayang sekali tim ini tidak berlanjut karena ada skandal Fantoni/Nunes bermain curang.
Selanjutnya kemudian ia bertekad untuk mewakili negara kelahirannya Swiss. Untuk itu ia kemudian membentuk tim baru dengan mengontrak dua pasangan baru, Piotr Gawrys/Michal Klukowski dari Polandia dan Bas Drijver/Sjoert Brink dari Belanda dengan coach Krzystov Martens tetap dipertahankan. Keempat pemain ini bersedia pindah ke Swiss kecuali coach yang tetap di Monacco.
Partner tetapnya Frank Multon menolak pindah sehingga ia kembali berpasangan dengan partner lamanya Fernando Piedra yang kebetulan juga bekerja di perusahaanya.
Tim baru ini langsung meraih prestasi dengan menjadi juara dunia Bermuda Bowl tahun 2022 di Salsomagiorre Italia awal tahun 2022.
Selanjutnya tahun ini lebih gila lagi. Piotr Gawrys yang memang sudah senior mengalami problem kesehatan. Ia kemudian memanggil dua pemain top dari Polandia untuk menambah kekuatan. Adalah pasangan terbaik dunia Jacek Kalita dan Michal Nowosadzki yang dipanggil.
Jacek Kalita seangkatan dengan Mario Mambu dan Rury Andhani karena tahun 2009 mereka sama-sama bertanding di Kejuaraan Dunia Antar Universitas di Lodz Polandia.