Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Selamat Jalan Sahabat dan Senior dr. Harry Rambitan

2 September 2023   12:06 Diperbarui: 2 September 2023   12:43 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Henny Wauran adik bungsu almarhum. Koleksi Pribadi

Di Jakarta apalagi, hampir semua tempat latihan bridge pernah didatangi oleh alamarhum dan hampir semua turnamen bridge hampir pasti diikutinya.

Malah pada tahun 1974 ia pergi ke Kejuaraan Dunia Bermuda Bowl di Venezia Italia untuk menjadi supporter.

Selanjutnya walaupun kami berbeda usia 18 tahun kami sangat akrab karena memang almarhum orangnya ramah senang bercanda dan murah senyum. Selain itu almarhum sangat ringan tangan dalam menolong orang yang kesusahan.

Apalagi saya kebetulan di Manado sempat berteman degan ayah almarhum yang juga fanatik bermain bridge saat masih berada di Manado sehingga hubungan kami lebih akrab lagi.

Ayahnya almarhum  Om Ondu demikian  kami memanggilnya sempat pindah bertugas di PU Manado dari Jakarta.

Keluarga Rambitan memang susah dipisahkan dari olahraga bridge. Berawal dr G Rambitan yg menjadi Ketum PB Gabsi periode tahun 1966-1968 kemudian ada Om Ondu Rambita, Tante Yet Langkay Rambitan  ibunya Waya Langkay kemudian ada Meneer Paul Rambitan dosen saya di Fatek Unsrat yang tdk meluluskan saya di fak dimana dia sebagai dosen.

Padahal saya sering main bridge kerumahnya. Dia malah ngeledek ngana cuma pande main bridge mar biongo di kuliah. Tapi memang itulah cara mendidik yang benar.

Saya dengan Wolter D Karamoy gagal jadi tim PON Sulut karena saat seleksi berhadapan dengan dua kakak adik ini. Meneer buka 1NT kemudian Om Ondu bid 6NT. Tray di dorong, meneer kaget dan ngomong ke saya kartu kita kuat bagini kong partner buka 6NT ya 7 jo dang. Dia so lupa sebelumnya dia sdh buka 1NT. Maklum waktu itu mereka sdh pada senior. Saya sebagai lawan merasa ini rejeki nomplok. Ternyata setelah 4 kali finesse kontrak bikin dan kami berdua tersingkir dr tim PON Sulut. Henny Wauran yg juga maniak bridge adalah adik bungsu Almarhum dgn nick BBO yg cukup terkenal Bunda.

Selamat jalan kawan, hari ini ia dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.

co ngana cek akang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun