Oleh : Bert Toar Polii
Peran pemain muda mulai terlihat menonjol di Kejuaraan Dunia Bridge di Maroko.
Kalau selama ini umumnya negara-negara terkemuka dalam dunia bridge hampir selalu diwakili oleh pemain-pemain senior yang itu-itu saja, Kini sudah mulai terlihat berbeda. Regenerasi pemain di berbagai negara mulai terlihat hasilnya.
Negara- negara yang terlambat dalam pembinaan pemain muda kini mulai merasakan akibatnya.
Contoh di Eropa, Inggeris salah satu negara terkemuka bridge di Indonesia, tahun ini tidak mengirimkan satu wakilpun di event ini. Hal yang sama terjadi di Asia dimana Indonesia juga sebagai negara terkemuka bridge di Asia juga tidak mengirimkan wakilnya.
The 43rd World Team Bridge Championship yang akan berlangsung di Marrakesh Maroko mulai tanggal 20 Agustus hampir semua negara terkemuka bridge telah menyisipkan pemain muda dalam timnya.
Inggeris memang sejak Hacket bersaudara belum terlihat bibit baru yang menonjol. Hal yang sama dengan Indonesia, walaupun sukses dalam program bridge masuk sekolah tapi belum menemukan bakat-bakat yang menonjol.
Di Maroko saat ini hampir sebagaian besar negara bridge terkuat telah diawakili oleh para pemain muda yang umumnya memang menonjol saat bermain di kategori junior.
Sebut saja Amerika Serikat 1 di nomor Bermuda Bowl, hanya sponsornya Waren Spector yang bukan mantan pemain junior. Sisanya 5 pemain lain adalah mantan pemain junior. Salah satu pemainnya adalah John Kranyak juara dunia junior 1999.
Tim Italia tinggal Alfredo Versace dan Antonio Sementa yang bisa dikatakan pemain senior walaupun sebenarnya mereka berdua memulai kariernya di tim junior Italia. Tidak ada lagi nama Bochi, Duboin, Lauria di tim. Mereka digantikan 4 pemain yang baru menanjak dari junior, Bahkan Giovanni Donati baru saja ikut Kejuaraan Dunia Junior U26 di Veldhoven Belanda baru-baru ini.
Belanda juga sama dimotori Simon De Wijs dan Bauke Muller pemain junior angkatan lama bersama 4 pemain junior yang belum lama menanjka ke tim open.
Polandia juga sama 6 pemainnya mantan pemain junior tapi umumnya sudah berkiprah dari kategori School U16.
Swiss tinggal menyisakan sponsor Pierre Zimerman sebagai pemain senior. Sisanya 5 pemain lain berasal dari junior. Sjoert Brink/Bas Drijver yang pindah dari Belanda tahun 1996 masih main di kategori School U16.
3 pemain lain yang dibajak dari Polandia juga mantan pemain junior. Ada salah satu pasangan terbaik dunia Jacek Kalita dan Michal Nowosadzki yang masih main di kategori School tahun 2002 dan 2004,
Satu lagi adalah Michal Klukowski yang sebelumnya berpasangan dengan pemain senior Piotr Gawrys. Ia termasuk pemain langka karena di usia sangat muda sudah pernah menjadi juara dunia junior dan open.
Di Maroko Swiss merubah pasangan yang bakal tampil karena Kalita dipasangkan dengan Klukowski dan Pierre Zimmerman bermain dengan Nowosazki.
Hal yang sama juga dilakukan Norwegia dimana semua pemainnya pernah bermain di kategori junior. Itu terjadi karena Geir Helgemo tidak bermain lagi dengan Tor Helness, Masih ada Terje AA dan Boye Brogeland pemain lama tapi mereka berdua juga pernah bermain di kategori junior. Yang paling tua dan berpengalaman adalah Terje AA yang bermain di kategori junior tahun 1984.
Tim yang masih didominasi pemain senior adalah USA 2 dengan Jeff Meckstroth, Zia Mahmood, Chip Martel dan Marthin Fleisher. Namun tetap ada dua pemain junior disana Brad Moss dan Joe Grue.
Mari kita nantikan hasilnya apakah para mantan pemain junior akan menyodok ketempat teratas.
Pertandingan akan dimulai tanggal 20 Agustus 2023 dan kita bisa menyaksikan pertarungan para pebridge kelas dunia karena akan disiarkan di Bridge Base Online atau BBO.
Jadwal pertandingan tiap hari :
- 10.00-12.15
- 13.15-15.30
- 15.50-18.05
Ini waktu Maroko dimana ada perbedaan waktu 4 jam dengan WIB. Jadi pertandingan akan dimulai pukul 06 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H