Cabor Bridge di Asian Games Hangzhou?
Bagaimana Persaingan ÂOleh : Bert Toar Polii
Ketua Umum PB Gabsi Syarif Bastaman mentargetkan dua tim bridge Indonesia untuk  merebut 1 medali emas dam 1 medali perak  di Asian Games Hangzhou 2023.
Target yang amibisius ini sayangnya tidak diikuti dengan persiapan yang matang.
Dua tim yang akan mewakili Indonesia belum lama terbentuk dan baru beberapa waktu yang lalu mengadakan Pelatnas. Tepatnya setelah selesai Pra-PON dan Kejurnas Bridge di Palembang yang berakhir 3 Agustus 2023.
Di Asian Games Hangzhou yang yang akan berlangsung di Hangzhou Qi-yuan (Zhili) Chess Hall tanggal 27 September -- 6 Oktober 2013, Indonesia akan menurunkan dua tim, yaitu beregu putri dan beregu campuran. Indonesia tidak mengirimkan tim di nomor beregu putra.
Tim putri terdiri dari :
Fera Damayanti/Riantini
Ernis Sevita/Yunita Fitry
Rahma Shaumi/Elsya Ningtyas
Tim Campuran diikuti oleh :
Lusje O Bojoh/Taufik G Asbi
Rury Andhani/ Robert Parasian
Conny F Sumampoy/Noldy George.
Terlihat cukup banyak perubahan dari tim yang dipersiapkan sejak tahun 2021 dan yang sudah meraih prestasi di seleksi Zone VI Asia Pasifik dan tahun 2022 The 4th Asia Cup di Jakarta dengan meraih medali emas.
Lawan-lawan yang akan dihadapi di Hangzhou nanti tidak jauh berbeda.
Sesuai jadwal yang telah dibagikan Panpel, beregu putra dan campuran diikuti 11 negara sedangkan beregu putri hanya 8 negara.
Pertandingan akan dimulai 27 September diawali babak penyisihan dengan bermain double round robbin @14 papan. Setelah babak penyisihan hanya 4 regu yang akan berlaga di semi final dan final.
Babak penyisihan berlangsung dari tanggal 27 September dan akan berakhir tanggal 2 Oktober. Selanjutnya babak semi final berlangsung dua hari dengan memainkan 3 session @16 papan setiap hari atau semi finalnya 6 session. Finalnya juga demikian sehingga berakhir tanggal 6 Oktober 2023.
Peserta Mixed, China, China Hongkong, Chinesse Taipei, Jepang, Singapura, Thailand, Philippina, India, Pakistan, Korea dan Indonesia.
Peserta Putri : China, China Hongkong, Chinesse Taipei, Singapura, Thailand, India, Korea dan Indonesia.
Turnamen terakhir yang diikuti hampir sebagian besar peserta adalah 53rd Asia Pacific Bridge Federation Championships di Hongkong bulan Juli yang lalu.
Berkaca dari turnamen terakhir di Hongkong kita bisa melihat peta persaingan di Hongkong nanti.
Mari kita mulai di bagian putri, dari 8 negara yang ikut semuanya juga bertanding di Hongkong.
Peringkat akhir putri di Hongkong :
- China 300.78 VP
- Chinesse Taipei 274.63 VP
- Hongkong China 263,19 VP
- Indonesia 230,05 VP
- Singapura 214,74 VP
- India 201,56 VP
Korea dan Thailand cukup jauh dibawah.
Melihat posisi ini seandainya kita mampu mempertahankan peringkat 4 maka sudah pasti lolos ke final dan menjamin medali perunggu. Tapi dengan perobahan tim yang cukup besar maka persaingan dengan Singapura dan India yang sudah mengganti pasangan muda usia yang diturunkan di Hongkong sepertinya cukup berat. Tiga teratas agak sulit diganggu gugat.
Target medali perak untuk tim ini terlalu berat, Tapi seperti istilah di sepak bola, bola itu bundar, mudah-mudahan kartu itu persegi juga berlaku di bridge.
Bagaimana peluang di mixed team? Ini juga target medali emas buat tim ini semoga tidak menjadi beban.
Mari kita lihat hasil di Hongkong :
- China 312.02
- Singapura 271,15
- Chinesse Taipei 270.13
- Indonesia 258,34
- Thailand 232,33
- India 228,91
Dari hasil ini, seharusnya Indonesia agak aman untuk lolos ke babak semi final. Namun selain Thailand dan India sebagai saingan kita juga harus berhati-hati dengan Jepang yang mengganti total pemainnya.
Sama seperti di putri, tiga tim teratas sepertinya sulit untuk dilewati.
Jadi jika ingin meraih medali, tugas pertama adalah mengamankan tempat di semi final.
Sesudah di semi final yang menggunakan sistim Knock-out semua bisa saja terjadi.
Sayangnya kita kurang berpengalaman dalam pertandingan dengan sistim knock-out karena jarang digunakan dalam pertandingan.
Berbeda dengan diluar negeri hampir semua pertandingan menggunakan babak KO sehingga para pemain berpengalaman.
Ketiga tim teratas mempunyai keuntungan lain karena sebelum ke Asian Games mereka juga akan bertanding The World Team Championship yang berlangsung di Maroko akhir Agustus nanti.
Sementara tim kita try-outnya ke Menpora Cup di Bali dan akan mengadakan try-out ke Korea Selatan yang sepertinya bukan lawan yang sepadan untuk berlatih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H