Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Apa Peran Non Playing Captain (NPC) Tim Bridge?

11 April 2023   17:14 Diperbarui: 11 April 2023   17:29 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun 2011, NPC Ladies Team/koleksi pribadi

Etika dan regulasi

Seorang NPC harus memahami etika dan regulasi dalam olahraga bridge. Ini mencakup memahami peraturan permainan dan memastikan bahwa timnya bermain dengan fair dan mengikuti aturan yang berlaku.

Menguasai hal-hal di atas akan membantu seorang NPC memimpin timnya dengan efektif dan membantu tim meraih kemenangan dalam pertandingan bridge.

Pengalaman penulis ketika menjadi NPC Ladies Team tahun 2011.

Di Malaysia ketika berhadapan dengan Jepang untuk menentukan siapa yang berhak mewakili Zone VI ke Kejuaraan Dunia 2011 di Veldhoven, tukang bridge tahu bahwa para pemain sudah berpengalaman melawan mereka,

Tukang bridge bertanya kepada para pemain jika jadi tuan rumah yang behak menentukan arah duduk pemain, siapa yang akan dihindari?

Betul jawabanya langsung sebaiknya saya jangan berhadapan dengan pasangan ini tapi ada malah yang ingin melawan mereka. Tentu saja berdasar info ini yang tukang bridge dengan mudah menempatkan arah duduk pemain dan menang.

Di Veldhoven setelah meneliti board-board yang dimainkan serta sistim yang digunakan lawan dan sepertinya ada firasat maka pada sessi tertentu, tukang bridge merubah arah duduk pemain yang biasanya duduk U/S dipindah jadi T/B dan berhasil.

Terakhir ketika melawan Amerika Serikat di 8 besar Venice Cup, ketika itu saya ingin mempertahankan lawan Suci Amita Dewi/Kristina Wahyu Murniati (Nana) melawan Janice Seamon Molson/Debbie Rosenberg karena sepertinya mereka mampu menaklukan pasangan ini.

Namun karena penentuan lawan dilakukan secara bergantian ya tidak bisa otomatis. Beruntung NPC Amerika Serikat sedikit arogan dan ketika kami bertemu ia menannyakan yang mana Nana/Suci lawan dari Janice/Debbie. Rupanya pemainnya ingin bertemu mereka lagi. Pucuk dicinta ulam tiba dan kami akhirnya mampu mengalahkan favorit juara. Sesudah itu Janice/Debbie berbalik jadi supporter tim Indonesia.

Pengalaman lain terjadi di Wu Yi China dimana saat itu saya jadi pemain senior dan kebetulan membantu mengisi line-up. Pada saat itu karena NPC Ladies team sedang ikut bertanding pasangan maka saya diminta membantu isi line-up yang sudah mereka tentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun