Pertama adalah para pemain junior kita tidak diajarkan bermain bridge secara baik dan benar. Keempat pemain tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan fatal di awal permainan yaitu tidak ada yang alert.
Pembukaan 1D Precision harus di alert demikian juga Drury 2C. Selanjutnya ketika lead dan kartu terbuka, seharusnya pemain yang lead bisa memanfaatkan situasi ini dengan memanggil Pemimpin Pertandingan. Dia bisa beralasan, jika saya tahu 2C itu artificial maka saya tidak akan lead S dan bla bla bla.
Kesalahan berikut, declarer tidak menanyakan arti lead 9 sehingga ia melakukan kesalahan dengan main S10. Kalau ia tahu lead 9 itu yg tertinggi maka ia akan main kecil karena bisa SJ, SJx atau SJxx akan jatuh.
Kesalahan berikut adalah pemahaman tentang lead, ia lead dari S97xx dan lead angka 9 bukan 7 jika menggunakan second best. Banyak pemain junior belum tahu tentang aturan lead, seperti 3&5th, Fourth best, Top of Nothing dan lain lain. Untuk sementara kita sampai disini dulu, nanti dilanjutkan.
Selanjutnya mari kita lihat "line of play" dari declarer. Setelah menang SQ ia bebaskan heart dimana dimenangkan oleh Barat pada trik ketiga dan serang diamond. Timur main DAK lanjutkan serang diamond dimana barat buang selembar club. Dengan entry HQ ia bisa potong club dan meraih 10 trik karena CK pasti di barat. Cara menghitungnya mudah, ia buka 1D dan baru ketahuan SJ, DAKJ sehingga untuk buka 1D pasti ada CK.
Dengan pegangan diatas memang lead D adalah salah satu pilihan rasional karena kita berharap partner pegang panjang di Diamond. Selanjutnya misalnya kita lead D7 maka apakah partner bisa memastkan itu doubleton sehingga ia bisa main kecil memberikan 1 trik lebih dulu kepada lawan. Tapi jika declarer pegang DQx dan partner lead dari 1087 D third best maka itu akan berakibat fatal.
Apa dasar berpikirnya untuk main kecil diamond lebih dahulu. pada trik pertama. Pertama dengan bid 2NT maka walaupun 1D preparing tapi harus menjanjikan stopper D. Kemungkinan mengugurkan kontrak hanyalah partner pegang HK ata A.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H