Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pemahaman Aturan Dasar Bermain Bridge Masih Lemah

16 Januari 2023   08:08 Diperbarui: 16 Januari 2023   08:19 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun protes ini memberi kesan, walaupun sudah ikut bertanding di turnamen master pairs masih ada saja yang kurang memahami aturan dasar bridge,

Selanjutnya mari kita bahas tentang konvensi dasar bridge. Ketika mulai belajar sistim, untuk melengkapi sistim diajarkan beberapa konvensi dasar untuk melengkapi.

Barabara Seagram & Marc Smith dalam bukunya "25 Conventions You Should Know" secara gamblang telah menuliskan 25 konvensi yang menjadi dasar yang patut diketahui oleh seorang pemain bridge.

Kalau di luar negeri umumnya para pengajar bridge akan memprioritaskan ini saat mengajar. Para pemain wajib mengetahui dan memahami sehingga tidak terjadi banyak salah pengertian terutama ketika bermain dengan bukan partner tetap.

Penulis pernah mengalami beberapa puluh tahun lalu ketika ada pemain yang menanyakan arti konvensi tertentu di luar negeri. Usut punya usut ia ternyata di ajak pemain asing untuk ikut turnamen pasangan. Nah ketika diskusi tentang konvensi yang akan digunakan, pemain tersebut hanya menyebut nama konvensi. 

Pemain kita hanya mengiakan saja tanpa tahu apa konvensi yang digunakan. Beruntung penulis cukup menguasai sehingga bisa memberikan penjelasan. Ya penulis juga mengalami saat diajak berpasangan dengan pemain dari luar negeri, karena terbatasnya waktu untuk diskusi ya hanya menyebut sistim yang digunakan plus beberapa nama konvensi untuk melengkapi.


Mari kita kembali ke papan diatas.
Selatan dengan pegangan ini memilih pass.
S AKJ1097
H 109
D AKJ
C 72
Utara  yang pegang ini ikut pass.
S --
H KQ65
D 7642
C QJ854

Bisa dibayangkan kalau pemain selatan mengenal konvensi dasar "balancing double" maka pada papan ini ia akan melakukan double dan seandainya lawan pass betapa beruntungnya mereka.

Semua tahu tentang aturan overcall. Balancing tidak berbeda perlakuannya hanya saja jumlah HCP atau pointnya yang berbeda. Kalau overcall bisa 9 HCP maka balancing hanya dikurangi 3 HCP atau bisa 6 HCP. Take out double juga sama. Dengan bentuk 3 suiter pendek warna lawan bisa take-out dengan 11 HCP bahkan ada yang agresive malah cukup 10 HCP maka pada posisi balancing bisa 8 HCP atau mungkin juga 7 HCP.

Kenapa ini dilakukan karena kita akan melindungi pasangan kita, terutama jika pegangan pasangan kita seperti diatas yang tidak bisa beraksi langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun