Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

USBF Terapkan Kombinasi Online & F2F di Seleksi Pembentukan Timnas USA 2023

21 Mei 2022   12:10 Diperbarui: 21 Mei 2022   12:48 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin cara ini bisa dipertimbangkan untuk event-event bridge mendatang sehingga tidak terulang kejadian The World Bridge 2021 di Salsomagiorre dimana pertandingan harus ditunda sehari karena banyak yang positif covid-19.

Bisa saja diselenggarakan turnamen tatap muka tapi ada cadangan agar semua pemain menyiapkan tablet atau disediakan oleh Panpel sehingga ketika ada pemain yang positif covid-19 mereka harus bermain dari ruang terpisah,

Namun cara ini akan efektif ketika pesertanya tidak banyak seperti yang dilakukan USBF, dimana baru main seperti ini kalau hanya 18 tim yang ikut.

Saat berita ini diturunkan sedang berlangsung babak semi final dimana tim favorit juara Nickell sedang unggul dari Fleisher 169-132 Imp dimana masih tersisa 4 segmen lagi.

Di meja lain Spector unggul dari Rosenthal 147-78 Imp. Kedua tim yang unggul adalah wakil USA di The World Bridge Team 2021 di Salsomaggiore Italia.

Namun tim Nickell hamper saja tersandung di babak 8 besar ketika hanya menang tipis dari Kolesnik yang diperkuat Finn Kolesnik, David Rosenberg, Ish Delmonte dan Jerry Smatov, Nickell hanya menang 210-208 imp.

Dua pemain terakhir tim Kolesnik cukup dikenal di Indonesia karena Ish Delmonte dulu mewakili Australia sedangkan Jerry Smatov adalah juara Sarundajang Cup ketika masih bermain untuk Bulgaria. Ketika ikut Sarundajang Cup dimana pemain-pemain Bulgaria sangat menggemari cap tikus.

Sebagai pemain professional, mereka berdua memilih berkarier di Amerika Serikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun