Paskah Mapalus Modern  Ide Gemilang 3 Organisasi dari Tondano dan Sekitarnya.
Oleh : Bert Toar Polii
Pada tanggal 15 Mei 2022, 3 organisasi Tondano dan sekitarnya akan mengadakan Paskah Bersama di Anjungan Sulut TMII Jakarta dimulai pada pukul 10.00 WIB.
Paskah Bersama  ini idenya berawal dari Perkumpulan Alumni Smanto 170.1 dibawah pimpinan Carlo B. Tewu yang kemudian mengajak Duo kembar Greetty dan Grace Tielman atau yang lebih dikenal dengan 'Tielman Sister'  yang telah merencanakan terlebih dahulu tapi hanya Wanita ne Toudano (WnT) dan Ketua Pinasungkulan Mapalus ne Toulour (PMnT).
Ketika ketiganya mengadakan rapat bersama munculah ide untuk mengganti Paskah Bersama menjadi Paskah Mapalus. Ide ini muncul dari Andre Sumual Ketua Yayasan Mapalus Alumni Smanto 170.1 yang langsung disetujui bersama.
Duo kembar saat ini menjadi Ketua dua organisasi social asal Tondano dan sekitarnya.
Grace Tielman adalah Ketua Wanita ne Toudano (WnT) sedangkan Greetty Tielman adalah Ketua Pinasungkulan Mapalus ne Toulour (PMnT).
Sebenarnya Toudano dan Toulour itu sama artinya orang air. Toulour digunakan oleh orang Tomohon menyebut Toudano karena lour artinya air dalam Bahasa Tomohon. Sedangkan dalam Bahasa Tondano, lour itu artinya danau, sedangkan untuk air digunakan kata rano atau dano.
Toulour menjadi sangat popular karena buku-buku sekolah oleh penulis-penulis Graafland dan Riedel (anak dari Johann Friedrich Riedel); ke-dua-duanya bekerja diwilayah Toumbulu atau Tomohon.
Menurut ketiganya, ada beberapa alasan yang membuat terselenggaranya kegiatan bersama ini :
Pertama adalah mempertahankan Warisan budaya Mapalus berbasis kearifan lokal oleh Masyarakat Minahasa yang tentu saja disesuaikan dengan kondisi zamannya. Oleh sebab itu mungkin lebih pas disebut Mapalus Modern.
Kedua adalah kebersamaan sebagai sesama Warga Minahasa di Tanah Rantau. Ini juga sesuai kearifan local yang ditinggalkan para leluhur untuk "Maesa-esaan, maleos-leosan, mangenang-genangan, malinga-lingaan, masawang-sawangan, matombo-tomboan." yang artinya "Saling bersatu, seiya sekata (maesa-esaan), saling mengasihi dan menyayangi (maleos-leosan), saling mengingat (mangenang-genangan), saling mendengar (malinga-lingaan), saling menolong (masawang-sawangan), dan saling menopang (matombo-tomboan)."
Ketiga adalah Situasi dan kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan banyak kegiatan. Jadi kita ketiga organisasi ini juga mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemic covid-19.
Terakhir adalah masalah efisiensi  dari segi pendanaan, waktu & tenaga.
Semoga ide gemilang ini dapat menjadi contoh nyata buat kita semua, dimana persatuan menjadi modal dasar kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Selain itu ada juga budaya sumakei yang tetap dipertahankan dimana para anggota akan membawa makanan, kue dan lain-lain yang tentu saja sudah didaftarkan sebelumnya agar terbagi secara merata.
Pada acara tanggal 15 Mei 2022 nanti selain perayaan Paskah ada juga acara pelantikan Pengurus  Wanita ne Toudano (WnT) dan  Pinasungkulan Mapalus ne Toulour (PMnT).
Acara selengkapnya adalah :
- Ibadah Paskah
- Makan siang
- Pelantikan Pengurus WnT & PMnT
- Perlombaan
Perlombaan ada beberapa macam :
- Palakat
Kategori : Perorangan Paedontua
II. Tapis Beras
Kategori : Perorangan
III. Cukur Kelapa
Kategori : Perorangan
IV. Sisikan
Kategori : Kelompok/7 org
V. Tarik Tambang
Kategori : Kelompok/7 org
VI. Lari Kelereng
Kategori : Anak2
VII. Telur Paskah
Kategori : Anak2
Ketua Panpel Conny Lintang mengundang warga Toulour untuk hadir bersama memeriahkan acara ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi kita bersama yang berada di pasengkotan saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI