USA Terancam Tanpa Wakil di Semi Final The 45th World Bridge Team Championships
Oleh : Bert Toar Polii
The 45th World Bridge Team Championships telah memasuki laga hidup mati babak knock-out 8 besar yang sudah memainkan 3 segmen dari rencana 6 segmen.
Babak knock-out adalah babak yang paling sulit karena semua hal bisa terjadi tidak ada yang pasti.
Namun untuk bisa bermain baik di babak knock-out atau sistim gugur jelas butuh pengalaman bertanding dengan sistim yang sama.
Zone VI Asia Pasifik telah menyadari hal ini puluhan tahun yang lalu ketika wakilnya selalu sulit melewati babak ini. Salah satu cara yang ditempuh adalah merubah sistim pertandingan kejuaraan Asia Pasifik dari hanya kompetisi penuh ditambah dengan babak sistim gugur,
Indonesia juga mengikuti dengan menerapkan di Kejurnas Bridge. Hasil yang dicapai akibat perubahan ini cukup terasa.
Penulis belum pernah merasakan sebagai pemain di event kejuaraan dunia tapi sebagai Non Playing Captain (NPC) sudah merasakan betapa kita harus menemukan strategi yang tepat agar bisa lolos ke babak selanjutnya.
Hal ini terjadi tahun 2011 di The Venice Cup yang berlangsung di Veldhoven Belanda, Saat itu penulis adalah NPC tim putri Indonesia yang lolos ke babak 8 besar.
Di babak 8 besar kita harus menghadapi tim USA2 salah satu favorit juara karena keluar sebagai juara babak penyisihan dan dengan lantang NPC mereka memilih Indonesia sebagai lawannya di babak 8 besar.Â
Pilihannya jelas tidak salah karena pilihan lainnya Perancis, Belanda dan Swedia. Selain itu mereka memiliki carry-over 16 Imp karena berhasil menang 43-1 imp atau 25-5 VP (masih perhitungan VP yang lama).
Beruntung karena pemain kita tampil tanpa beban dan NPC tim USA2 serta pemainnya terlalu jumawa.  NPC mereka khusus mencari saya untuk mengetahui yang mana orangnya Kristina Wayu Murniati/Suci Amita Dewi karena pemainnya  Debbie Rosenberg/Janice Seamon-Molson ingin terus berlawanan dengan mereka,
Tentu saja dengan senang hati saya menunjukan karena setahu saya Nana/Suci panggilan akrab mereka memang senang bertarung dengan mereka.
Fatal buat USA2 dan keuntungan buat Indonesia karena akhirnya unggul dan lolos ke semi-final. Pengalaman saya sebagai NPC justru selalu bertanya kepada para pemain apakah ada pemain atau pasangan yang tidak disukai sebagai lawan karena ini penting. Selanjutnya Debbie dan Janice menjadi supporter tim Indonesia yang melaju sampai babak final.
Pengalaman berikut terjadi di Wuyi China. Penulis sebagai pemain timnas senior waktu itu sedang mengisi line-up kemudian dating tim putri minta tolong sekalian membantu pasang line-up mereka melawan Australia. Mereka sodorkan seperti biasanya Lusje Bojoh/Joice Tueje duduk sebagai US dan Nana/Suci sebagai TB.
Saya kemudian melihat keanehan dari line-up tim lawan yang sudah pasang duluan dimana salah satu pasangan mereka yang saya tahu selalu bermain US pindah jadi TB. Di benak saya jelas mereka ingin berhadapan dengan Lusje/Joice ingin berhadapan dengan Nana/Suci. Saya ajak diskusi pemain untuk merubah line-up dan mereka setuju. Entah kebetulan mereka menang dan keluar sebagai juara.
Strategi ini juga penulis terapkan saat melawan Inggeris di segmen terakhir semi final dan kita menang 28-22 dan lolos ke final dengan skor 185-177,5 termasuk carry-over -- 10,5 imp.
Kembali ke The 45th World Bridge Team Championship, karena baru bermain 3 segmen maka masih sulit ditebak negara mana yang akan lolos ke babak semi final.
Namun USA perlu bekerja keras agar jangan sampai terjadi tidak ada wakili USA di semi final.
Sebab di The Venice Cup, satu-satunya wakil USA telah dibantai Turki dengan skor 163-61 imp sepertinya bakal sulit dikejar.
Di The Bermuda Bowl dua tim USA ketinggalan. USA ketinggalan 70-81 imp dari regu kuda hitam Hongaria sedangkan USA2 juga ketinggalan 49-66 imp dari Norwegia.
Sedikit beruntung di d'Orsi Trohy dimana USA1 unggul dari India 80-73 imp sangat tipis. Sementara itu USA2 ketinggalan dari Denmark 77-101 imp.
Hanya di The Wuhan Cup yang unggul lumayan atas Latvia 129-97 imp setelah menang besar di segmen ketiga.
Sepertinya selain Turki, Perancis di d'Orsy Trophy juga sudah menginjakan setengah kakinya di semi final setelah unggul 167-51 imp atas Swedia.
Hasil selengkapnya :
Bermuda Bowl :
Swiss -- Inggeris  92-86 imp , Hungaria  - USA1 81-70 imp
USA2 -- Norwegia 49-66 imp, Belanda -- Italia 85-85 imp
Venice Cup :
Polandia -- Denmark 95-92 imp, Swedia -- Italia 104-74 imp
USA2 -- Turki 61 -- 163 imp, Inggeris -- Perancis 110 -- 128 imp.
d' Orsi Trophy
USA1 -- India 80 -- 73 imp, Perancis -- Swedia 167-51 imp.
Polandia -- Bulgaria 85-62 imp, Denmark -- USA 2 101 -- 72 Imp.
The Wuhan Cup
Perancis -- Rumania 97-90 imp, Belgia -- Jerman 94-86 imp
Polandia -- Italia 107-96 imp, USA1 -- Latvia 129 -- 97 imp.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H