Dengan hasil ini, peluang kita untuk bersaing meraih medali emas di 19th Asian Games 2022 Hangzhou terbuka lebar.
Sebenarnya mengikuti 45th World Team Championships adalah try-out yang paling tepat buat tim putri dan mixed karena akan menghadapi 23 negara kuat di cabang olahraga bridge.
Pertandingan di Kejuaraan Dunia itu sangat penting untuk menambah jam terbang pemain kita terutama karena lawan-lawan yang kuat sulit didapat ketika kita mengadakan try-out. Kalaupun ada pasti tidak se serius event resmi.
Penulis teringat tahun 2011 ketika menjadi Non Playing Captain tim putri dimana kami lolos ke babak final Venice Cup di Veldhoven Belanda. Â Di babak final session terakhir melawan Perancis penulis memutuskan untuk tidak bertanding karena sudah ketinggalan cukup jauh dan sulit untuk dikejar serta melihat kondisi pemain yang sudah kelelahan.
Mengetahui hal ini, penulis ditegur oleh mantan pelatih tim nasional bridge Indonesia Erick Kokish dari Kanada. Ia menyayangkan keputusan yang penulis ambil karena bermain di final Kejuaraan Dunia sangat besar manfaatnya untuk para pemain.
Sayang sekali karena  situasi pandemic covid-19 yang kembali menggila, PB Gabsi lebih mempertimbangkan keselamatan pemain dan himbauan Presiden Jokowi : "Saya meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan penting dan mendesak," kata Jokowi, Selasa (18/1/2022) diputuskan Indonesia menarik diri dari event ini. Keputusan ini menyusul China, China Taipei dan Jepang yang sudah lebih dulu mengundurkan diri.
Setelah memutuskan tidak ikut The 45th World Team Championship akan focus menghadapi 19th Asian Games 2022 di Hangzhou.
Selanjutnya karena prestasi yang sudah dicapai maka untuk tim putri dan tim mixed akan langsung dipersiapkan menuju Asian Games 2022. Â Tim ini akan ditambah satu pasangan sebagai cadangan.
Tim Putri
Conny E Sumampouw/Rury Andhani dan Fera Damayanti/Ririen Riantini dan Rachma Shaumi dan Roro Joffani Tungga Dewi. NPC : Kamto
Tim Mixed