Mohon tunggu...
Berti Khajati
Berti Khajati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumni IKIP Muhammadiyah Purworejo (1998) dan SPs UHAMKA Jakarta (2021) menulis puisi, cerpen, pentigraf, cerita anak dan artikel nonfiksi lainnya bersama berbagai komunitas literasi di dalam dan luar negeri, mengabdi sebagai Kepala Sekolah di SDN Samudrajaya 03 Tarumajaya - Kab. Bekasi. Mempunyai quote "Filternya ada di dalam jiwa."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melarung Kebencian

26 April 2024   00:12 Diperbarui: 26 April 2024   00:21 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kegelapan di ujung harapan, meronta kelopak mata

Meruntuhkan rasa, ah, awan hitam memayungi kemuraman

Sebentar lagi hujan, meski tak pernah diharapkan 

Sebab riuh kerosak dedaunan menampar-nampar gendang telinga

Dengan gending-gending lawas yang kini kehilangan jejaknya

Entah ke mana kosakata, penuh majas perumpamaan

Tergantikan oleh ungkapan liar dari belantara kata 

Frasa-frasa telah kehilangan hati dan perasaan 

Meloncat-loncat lapar dengan tarian zumba yang menyurutkan langkah

Ke lidah ombak, datanglah segala kebencian yang melegam

Dengan mantra-mantra doa sepanjang perbatasan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun