Entah hari ke berapa ini
Putarannya tak mampu kuhitung dengan jemari
Buku-bukunya berkerut menahan dinginnya hati
Meluncuri jejak matahari yang akhir-akhir ini mencubit otot kaki
Membuat langkah ini terasa sebagai anomali
Kubuka kalkulator untuk mencoba
Menghitung angka-angka seperti bendahara
Bermain akuntansi dengan lembar-lembar nota
Yang entah berapa jauh pelariannya dari dunia nyata
Yang jelas tanda tangan bertabur aksara dianggap mampu berkata-kata
Entah berapa goresan luka terbuka karena keratan masa
Berjibaku dengan taburan angka-angka melalui transaksi maya
Jemari pun tertunduk malu-malu mengintai di antara reruntuhan jasa
Menghitung akumulasi dosa yang disamarkan dengan doa-doa
Membiaskan bianglala yang warna-warninya membutakan cinta
Kubuka pengikat waktu yang sekian lama menunggu
Menggembalakan kawanan dosa di padang berburu
Gemerincing rindu berpadu gelinjang manik-manik atas kain beludru
Saking lembutnya sentuhan haru sepenuh bujuk rayu
Jauh menyusuri jalanan yang penuh asap debu
Kuliarkan pandangan menembus batas cakrawala dan jarak pandang
Jumawa menatap angkasa bertopang leher jenjang
Berteriak nyaring dengan otot-otot leher meregang
Entah sampai kapan wajah-wajah berang
Bermandi cahaya penunjuk terang
Sebab putaran hari
Tak mampu lagi kuhitung dengan jemari
Bekasi, 16 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H