Waspadalah Rakyat Indonesia ... Mungkin juga sejumlah "dosen yang (mengalami) krisis identitas, merelakan diri jadi corong 'ambisi' secara membabi-buta, meninggalkan nalar akal-sehat minimum tertentu, berbicara sebatas sesuai pesan 'sponsor'.
Saatnya, dunia pendidikan perlu tegas menetapkan etika-publik minimum kepada tenaga pendidiknya, sebelum krisis keteladanan menghancurkan kepercayaan publik kepada sendi kehidupan dunia pendidikan sebagai wadah integritas moral-kepribadian di samping lembaga keluarga dan institusi relijius.Â
Akhirnya, perbedaan pilihan politik, tidak menjadikan kita para pendidik menjadi provokator di masing-masing kubu, jika yang kita perjuangkan adalah kemaslahatan publik, bukan ego seorang pendidik yang kehilangan identitas, hilang kontrol-sosial, dan hilang kecerdasan etik-moral.
Dalam bulan Ramadhan penuh berkah, kesadaran moral-etik-relijius tertentu menghantar kita pada kemaslahatan publik secara lebih istimewa.
Penulis, dosen Filsafat Negara pada President University, Jababeka, dan mahasiswa pasca-sarjana Hukum Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H