Mohon tunggu...
Berthy B Rahawarin
Berthy B Rahawarin Mohon Tunggu... Dosen -

berthy b rahawarin, aktivis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Dosen-Profesor Jadi Figur Dekadensi Publik

21 Mei 2018   09:09 Diperbarui: 21 Mei 2018   13:02 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Waspadalah Rakyat Indonesia ... Mungkin juga sejumlah "dosen yang (mengalami) krisis identitas, merelakan diri jadi corong 'ambisi' secara membabi-buta, meninggalkan nalar akal-sehat minimum tertentu, berbicara sebatas sesuai pesan 'sponsor'.

Saatnya, dunia pendidikan perlu tegas menetapkan etika-publik minimum kepada tenaga pendidiknya, sebelum krisis keteladanan menghancurkan kepercayaan publik kepada sendi kehidupan dunia pendidikan sebagai wadah integritas moral-kepribadian di samping lembaga keluarga dan institusi relijius. 

Akhirnya, perbedaan pilihan politik, tidak menjadikan kita para pendidik menjadi provokator di masing-masing kubu, jika yang kita perjuangkan adalah kemaslahatan publik, bukan ego seorang pendidik yang kehilangan identitas, hilang kontrol-sosial, dan hilang kecerdasan etik-moral.

Dalam bulan Ramadhan penuh berkah, kesadaran moral-etik-relijius tertentu menghantar kita pada kemaslahatan publik secara lebih istimewa.

Penulis, dosen Filsafat Negara pada President University, Jababeka, dan mahasiswa pasca-sarjana Hukum Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun