Mohon tunggu...
Berthy B Rahawarin
Berthy B Rahawarin Mohon Tunggu... Dosen -

berthy b rahawarin, aktivis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Matahari Kembar Biang Kita Berkeringat di Pilkada DKI 2017

29 April 2017   08:23 Diperbarui: 30 April 2017   00:12 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirulkalam, pesan tegas tokoh Rizal Ramli (31 Maret 2016),  kembali terasa penting dan mutlak, bahwa “Dalam satu negara jangan ada matahari kembar.” Etika bernegara singkat jelas dan tegas dari seorang Rizal. Presiden Jokowi  dan JK masih harus mengendalikan ini negara sampai suksesi konstitusional berakhir, dan diganti pemerintahan terpilih 2019, ya dua tahun lagi. Maka, pantasnyalah rakyat tak merasakan dampak matahari kembar tampak dibiarkan ada di atas republik, meski interse privat presiden maupun wapres sangat mendesak. Bahkan walaupun presiden Jokowi maupun wapres JK  sudah bersiap: dengan pasangan baru di 2019. Mohon maaf untuk terpaksa mengatakan ini, karena kami berkeringat dingin di bawah matahari kembar.

*). Penulis, pengajar State Philosophy pada President University, Jababeka, Cikarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun