[caption caption="Mesut Ozil"][/caption]Fans The Gunners tampaknya tidak ingin cepat-cepat bahagia dan lupa daratan dengan prediksi komputer super (Supercomputer)
Yang telah mengkalkulasikan semua faktor dari perjalanan tim Meriam London besutan Arsene Wenger, dan memposisikannya sebagai juara, mrski dengan selisi tipis hanya satu angka dengan runner-up Leicester. Setelah puasa juara English Premier League (EPL) sejak ditinggal "Thierry 'King' Henry 2006, Tim Gunners beberapa kali (tinggal beberapa detik, harus kehilangan kesempatan emas sebagai tim juara. Dan terus hanya menjadi "The Big Fourth" EPL. Wenger dicemooh, hanya mengejar posisi empat, bukan piala EPL.
Situs Stats.com membuat prediksi klasemen akhir Liga Primer Inggris musim kompetisi 2015/2016 dengan menggunakan komputer super (Supercomputer).
Dikutip Nextren, Selasa (5/1/2015), perhitungan itu menggunakan algoritma berdasar riwayat pertandingan tim-tim di masa lalu untuk menentukan prediksi poin yang didapat hingga akhir musim nanti.
Berikut adalah hasilnya:
1. Arsenal - 77 poin
2. Manchester City - 76 poin
3. Manchester United - 72 poin
4. Tottenham - 64 poin
5. Liverpool - 64 poin
6. Leicester City - 61 poin
7. Chelsea - 59 poin
8. Everton - 55 poin
9. Crystal Palace - 53 poin
10. Southampton - 51 poin
11. West Ham United - 51 poin
12. Stoke City - 50 poin
13. Watford - 44 poin
14. West Brom - 44 poin
15. Swansea City - 41 poin
16. Newcastle United - 41 poin
17. Bournemouth - 37 poin
18. Norwich City - 35 poin
19. Sunderland - 33 poin
20. Aston Villa - 29 poin
Musim kompetisi Liga Primer Inggris tahun ini akan berakhir pada pekan ke-38 pada 15 Mei 2016 mendatang.
Akurat atau tidaknya prediksi superkomputer ini, fans Meriam London, saya termasuk, tidak ingin cepat-cepat lupa daratan. Wong, beberapa kali juara di depan mata saja pun lepas. Apalagi EPL masih beberapa pekan harus berlangsung.
Super komputer mengolah data, 'tanpa 'perasaan', faktor "X" yang tidak dimiliki teknologi secanggih apa pun.
Musim ini, the Gunners baru menikmati penampilan berkelas Mesut Ozil, the best assist giver, pemain laintidak semencolok mantan pemain Real Madrid ini, membuat EPL, khusus Arsenal dan Stadion Emirates terasa lain, setelah satu dekade tanpa piala EPL. ""Ozil membuat semua terasa gampang," ujar penerima asist Ozil, rekannya di Arsenal Theo Walcott.
Seperti "politik", para pencinta "Meriam London" menunggu peluit terakhir yang pastikan Arsenal posisi tertinggi, atau tak mungkin terkejar lagi.
Apalagi "quick-count" Indonesia, computer-super bisa bingung, karena "dissenting data dan opini" bisa menjadi virus. Komputer berkalkulasi basis data (tanpa opini) Gunner menang. Tapi, bisa saja, 'mafia' komputer penginnya Leicester menang. Nah lho.. Smemoga Komputer digunakan sekedar "membantu manusia, tidak menggantikan peran manusia, yang punya "rasa, hati dan kebijaksanaan"... Sebagai pencinta Arsenal, seperti juga Gus Dur - yang pencinta politik dan bola, saya tidak ingin kecewa satu dekade dengan the Gunners. Jadi saya tidak mau berharap Arsenal menang, tapi berharap sekali ini, super computer "tidak salah.... Manusia, manusia.. berbelit amat, pake perasaan. Makanya, jadilah super komputer. Super, tapi tanpa rasa. hehehe...
*) Penulis, pengguna komputer.. ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H