Kegagalan baik sebagai pelatih maupun pemain, bermuara antara lain dari “setan” bernama arogansi. Tidak cukup baik untuk menampilkan Tim kalah dengan pelatih menjadi contoh buruk, sebaliknya pelatih Belanda Bert van Marwijk sebagai contoh sebaliknya. Tetapi, itulah yang dirasakan penonton sepak bola dunia. Ada arogansi pelatih. Mereka jauh dari spririt sport(ivitas).
Arsene Wenger dan Jose Mourinho tidak dikecualikan. Wenger memiliki silent arrogance, dan Jose Mourinho tampaknya arogan, tetapi persahabatannya dengan pemain tak dipungkiri. Dalam hal tertentu Maradona memiliki kemiripan dengan The Unique Mourinho. Akhir dari arogansi adalah diusir, entah oleh pemain, pendukung, atau pemilik klub. Piala Dunia 2010 menyatakan dengan jelas dan terbuka. Say no to any kind of arrogance!