Mohon tunggu...
Berthy B Rahawarin
Berthy B Rahawarin Mohon Tunggu... Dosen -

berthy b rahawarin, aktivis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Esei: Al-Munafiqun

14 Juni 2010   08:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:33 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untung masih ada aktivis blogger Iwan Piliang, teman kita yang masih dan tetap berakal-sehat untuk banyak hal. Iwan meminta Polisi mestinya lebih dulu menemukan siapa penyebarnya, sebagai langkah hukum pertama! Bukan langsung ikut dalam keramaian mencaci. Malah menyiapkan pasal-pasal hukum. Setuju sikap Iwan. Setujua bahwa kami berbeda dengan media dan polisi: menghukum sebelum segala sesuatu jelas. Setuju bahwa kami juga tidak ikut kemunafikan. Kepentingan kami berdua berbeda dengan pengacara OC Kaligis: akal-sehat. Dan, tetap kami tidak menyetujui tindakan-tindakan adegan-adegan dan kelalaian menjaganya. Risiko. Berisiko. Lalai fatal.

Namun, semua orang berpeluang lalai dalam kreativitas.Mungkin Iwan dan saya takut ikut menunjukkan jari ke mereka yang baru dikira sesuai dengan public-figure tertentu itu. "Membersihkan serbuk kayu di mata orang lain, tetapi balok kayu di mata sendiri tidak terlihat!", petuah suci lainnya. Media (elektronik), hati-hati, ingin mendidik, eh bisa terjerembab sendiri. Munafik, jangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun