Mohon tunggu...
Berthy B Rahawarin
Berthy B Rahawarin Mohon Tunggu... Dosen -

berthy b rahawarin, aktivis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

John F Kennedy: Jangan Tanyakan Apa yang Negara Buat, Tapi...

28 Mei 2010   15:38 Diperbarui: 4 April 2017   17:26 55690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekedar mengenang hari lahir seorang tokoh penentu sejarah dunia John F Kennedy, kita bermenung kata-katanya dalam pidato inaugurasinya sebagai presiden AS ke-35, 20 Januari 1961: "Jangan tanyakan apa yang Negara dapat perbuat untuk Anda, tetapi tanyakanlah apa yang dapat Anda perbuat untuk Negara!".  Doktrin kecintaan pada negara ini bukan aseli dari Kennedy, tetapi dari filsuf Marcus Tullius Cicero (3 Januari 106 sM - 7 Desember 43 sM). Cicero adalah orator dan negarawan Romawi Kuno yang umumnya dianggap sebagai ahli pidato dan prosa. Tanggal 29 Mei, hari kelahiran Kennedy,  ingin jujur-polos saja menegaskan keperdulian kita pada komitmen membangun negara Republik Indonesia, seberapa pun besar dan sengitnya pelbagai isu politik-sosial yang (hanya) tampak mengurangi partisipasi kita sebagai masyarakat  - atau malah harus dibaca sebagai keperdulian kita pada Negara, kita boleh jujur mengutak-atik semangat pidato John F Kennedy. Pernyataan Kennedy sebagai kutipan dari Cicero dikemudian hari mendapat kritikan, karena bahaya hilangnya peran serta eksistensi individu dalam negara dalam paham totalitarian-integralistik. Seolah warga-negara hanya tunduk dan patuh tanpa sikap kritis pada pelanggaran hukum dan konstitusi yang sebenarnyalah menjadi kontrak sosial individu dan Negara, yang sekarang tak bosan-bosannya kita mengulangi. Bahkan, dalam penyelenggaraan spesifik implementasi hukum di mana terkadang nasib kelompok dan individu dikorbankan atas nama produk sebuah undang-undang yang mutlak keliru dan bertentangan dengan Konstitusi sekalipun, penyelenggara Negara (dan penegak hukum) serta individu warga negara mendorong kepastian hukum yang berkeadilan bagi warganya. Dalam konteks ini, kami memaksudkan pro-kontra sikap terhadap Sri Mulyani Indrawati maupun seorang Jenderal Polisi Susno Duadji. Kita jatuh ibah dengan para praktisi hukum yang sangat berpikiran legalistik-formal, atau mendorong pasal dan ayat yang memihak orang dan kelompok kepentingan.

* * * * *

John Fitzgerald Kennedy, lahir di Brookline, Massachussetts, 29 Mei 1917, dan meninggal, tepatnya tewas terbunuh, di Dallas, Texas 22 November 1963 pada usia 46 tahun. Ia yang sering juga disebut dengan nama lain John F. Kennedy, Kennedy, John Kennedy, Jack Kennedy atau JFK adalah Presiden AS ke-35. Pada tahun 1960, menjadi presiden termuda dan termuda kedua setelah Theodore Roosevelt. Kennedy dilantik presiden pada tanggal 20 Januari 1961, dan pada saat itulah ia sangat terkenal dengan pidatonya, “Jangan tanya apa yang dapat diperbuat oleh Negara kepadamu, tetapi tanyakanlah apa yang dapat kau buat bagi negara!” Pernyataan yang aselinya dikumandangkan Marcus Tullius Cicero (3 Januari 106 sM – 7 Desember 43 sM), lebih dikenal hanya dengan nama belakangnya Cicero. Cicero sendiri mati terbunuh pada 7 Desember 43 sM. Orang yang kemudian mengulangi dogmanya, Kennedy kemudian mati terbunuh pula. Hingga kini, ia juga merupakan satu-satunya pemeluk menganut Katolik Roma yang pernah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, presiden dari Partai Demokrat, dan presiden terakhir yang meninggal sewaktu masih menjabat. Pelbagai versi kematiannya terus berlanjut. Ia tewas oleh terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas, Texas pada 22 November 1963. Kennedy roboh saat mobil terbuka yang membawanya melintas di kerumunan orang yang menyambut kunjungannya. Pada 25 November 1963, jenasahnya dimakamkan di Arlington, Washington, DC.  Sebanyak 800.000 orang ikut berkabung di jalanan Washington. Kennedy adalah anggota klan Kennedy yang berdarah Irlandia-Amerika, sebuah keluarga terkemuka di dunia politik negaranya. Ia dianggap sebagai lambang liberalisme Amerika. Pada Perang Dunia II, ia dikagumi karena keberanian dan heroismenya ketika ia menyelamatkan seorang rekan pelaut di Samudra Pasifik Ia terpilih sebagai Presiden pada 1960 dengan kemenangan yang tipis dalam salah satu pemilu yang paling ketat dalam sejarah Amerika. Kennedy adalah orang termuda yang terpilih sebagai presiden, dan presiden AS pertama yang lahir di abad ke-20, dan juga presiden termuda yang meninggal. Dunia berduka atas kematiannya. Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh C-SPAN yang mengurutkan presiden AS, sebuah panel sejarawan memberikan dia nilai di posisi kedua dalam keseluruhan dan populasi umum memberikan dia peringkat ketiga dari empat puluh dua presiden yang pernah menjabat. Agendanya tidak selesai karena kematiannya. John F Kennedy senantiasa diingat, antara lain, karena pidatonya itu (meski dikutip dari Cicero, dan sekarang saya (dengan malu) mengulanginya: "Jangan tanyakan apa yang negara dapat perbuat kepada Anda, tetapi tanyakan apa yang dapat kita perbuat kepada negara..". Tentu dengan konteks refeksi ini. (Dari pelbagai sumber.)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun