Mohon tunggu...
Bertha Virginia
Bertha Virginia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Semester 5 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Voice Over Talent | Announcer | Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Setelah Nonton Film Ini, Yakin Masih Mau Akses Media Sosial?

15 Desember 2020   02:24 Diperbarui: 17 Desember 2020   14:09 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: regional.kompas.com

Dampak dari media sosial seperti yang ditampilkan di film diantaranya beredar berita bohong (hoax), interaksi nyata menurun, iklan yang bekerja memengaruhi, kesehatan mental, bahkan kendali dalam pemerintahan untuk kepentingan golongan tertentu. Dalam film lainnya, privasi kita dipertaruhkan sehingga tidak jarang banyak informasi pribadi yang bocorsecara legal untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.

Film dokumenter sudah selayaknya memiliki nilai atau poin yang lebih tinggi dibanding film atau drama lainnya. Sebagai film dokumenter yang merekam dengan rinci segala hal yang sudah terjadi menjadikan film dokumenter memiliki kedekatan yang lebih intim dengan penontonnya. Kita seperti menonton film nyata yang memang 'real' tanpa bumbu lainnya.

Hadirnya kedua film ini membuat saya membayangkan bagaimana kehidupan dunia di zaman anak cucu saya, apakah situasi seperti di film mengenai media sosial akan semakin parah atau perlahan justru akan membaik karena kesadaran setiap orang? Teknologi yang bekerja ekstra memang membantu kita namun kadang juga meresahkan.

Satu scene di film Terms and Conditions May Apply (2013) yang cukup menarik adalah ketika sang sutradara (Cullen Hoback) menodongkan kamera untuk melakukan wawancara kepada Zuckerberg dan membuat beliau tidak nyaman. Secara khusus, Hoback ingin mengatakan bahwa Zuckerberg saja masih ingin mendapatkan sebuah privasi, lantas mengapa tidak menerapkan itu pada media sosial buatannya, dalam hal ini Facebook. 

Semakin canggih teknologi, media sosial secara mandiri dapat merekam beragam aktivitas dari penggunanya seperti jam upload foto atau riwayat belanja kita bahkan waktu yang dihabiskan untuk mengakses media sosial diolah oleh media sosial menjadi data yang sangat penting. Lebih menyeramkannya lagu, kita sebagai pengguna smartphone kadang mendapatkan informasi akurat yang sedang dibutuhkan oleh kita, ibarat kata sudah seperti jin.

Dalam hal ini, komodifikasi berperan mengambil alih nilai guna menjadi nilai tukar. Kita yang secara tidak langsung terikat dengan media sosial seakan terpengaruhi juga oleh segala informasi yang masuk dari media sosial. 

Dengan banyaknya pengaksesan secara gratis yang ditawarkan dan kehadiran TnC membuat saya mengingat bahwa saya adalah tipe orang yang malas mengecek TnC dan langsung memilih 'agree'. Akibatnya tidak jarang saya mendapatkan informasi pribadi saya terekam di media lain secara mandiri. Data yang dihasilkan oleh perusahaan yang berasal dari informasi penggunanya dijual kepada pengiklan, yaps komodifikasi audiens namanya.

Sampai di tulisan ini, bagaimana perasaanmu diawasi oleh media sosial selama kurang lebih 24 jam dalam sehari?

Walaupun kedua film dokumenter ini memiliki dampak atau pesan moral yang bagus untuk kita, ada pula pihak yang merasa 'tersindir' akan hadirnya film The Social Dilemma ini. Pihak yang menganggap bahwa film ini menjelekkan mereka sebagai sebuah perusahaan teknologi yang sudah berusaha memberikan yang terbaik.

Bertolak belakang dengan pihak yang terganggu dengan adanya film, narasumber yang digunakan justru adalah mereka yang dahulu mumpuni di bidangnya. Sehingga, ada satu momen dimana mereka yang mencitakan atau mendesain media sosial, justru merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi di kemudian hari.

Lantas, apakah setelah menonton kedua film ini, kita jadi tidak boleh mengakses media sosial lagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun