Menulis adalah hobi yang katanya tidak bisa lepas dari seruputan kopi atau teh hangat. Banyak penulis yang biasa mempublikasikan kegiatan menulisnya dengan latar cafe, buku catatan, cemilan, dan layar laptop tentunya. Kata mereka lagi, semua aksesoris yang ada adalah bagian dari mencari ide agar tulisannya ciamik.Â
Ide memang penting bagi siapapun, salah satunya bagi penulis. Apalagi jika kita membicarakan permasalahan menulis di platform digital. Era digital yang didukung oleh kemajuan teknologi dan internet, menjadikan siapa pun yang ingin menjadi penulis memiliki peluang yang besar dalam mewujudkannya. Oleh sebab itu, ide sangat penting jika kita ingin menghasilkan konten penulisan yang berbeda dari kebanyakan orang.
Namun, tidak cukup sekadar menyiapkan seruputan kopi atau ide yang cemerlang. Penulis harus menyiapkan pengetahuan dasar terutama dalam menulis naskah digital. Sebab, tak kenal maka tak sayang. Jika tidak mengetahui apa yang menjadi prinsipnya, kamu akan kesulitan mendapat hasil yang maksimal dari tulisan yang dihasilkan.Â
Kunci Menulis Naskah Digital
Menurut Carrol dalam buku Writing for Digital Media, ada beberapa hal yang bisa kamu terapkan sebelum memulai kegiatan menulis di platform digital. Langsung kita kupas satu-persatu yuk!
- Be Brief (Singkat)
Menulis di platform digital menjadi tantangan tersediri bagi penulis. Pasalnya, target pembaca yang dihadapi adalah mereka yang sangat selektif dalam memilih semua bacaan. Penulisan di platform digital harus menerapkan asas jelas dan ringkas supaya pembaca dapat tertarik untuk membaca lebih lanjut.Â
Sebagai seorang yang gemar membaca melalui layar smartphone, tentu kita mengingkan artikel yang singkat namun jelas. Kita terbiasa untuk mengetahui keseluruhan cerita dari beberapa paragraf saja. Jika sudah tidak seru, tidak jarang kita memilih meninggalkan artikel tersebut. Tulisan yang terlalu panjang dan membosankan akan membuat kita beranjak dan mencari artikel lainnya yang seru dan infromatif.
- Be Precise (Tepat)
Menggunakan kata yang tepat adalah kunci kedua yang harus kamu perhatikan ketika menulis di platfrom digital. Tulisan yang menggunakan kata yang tidak tepat makna akan menjadikan pembaca kebingungan atau bisa saja memiliki persepsi bercabang. Lebih baik untuk penulis jika memberikan kata yang dekat dengan apa yang dimaksudkan, tidak dilebih-lebihkan atau dikurangkan.
- Be Active (Aktif)
Mempelajari kalimat aktif dan pasif tentu tidak sulit, namun menerapkannya menjadi sebuah tulisan perlu perhatian khusus. Penggunaan kalimat aktif akan menjadikan tulisan yang kita hasilkan lebih bernyawa. Walaupun terkadang, rasanya kok tidak cocok menggunakan kalimat aktif di tulisan yang ingin dibuat.
Bisa karena terbiasa, mungkin pada awalnya akan sulit mengubah seluruh tulisan kita agar dapat dikategorikan aktif. Namun, dengan terus-menerus melatih kemampuan menulis, kita akan belajar banyak hal dan mulai terbiasa.
- Be Imaginative (Imajinatif)
Tulisan yang diperkaya dengan kalimat yang kuat dan menarik akan membawa pembaca ikut merasakan isi dari tulisan kita. Menjadi seorang yang imajinatif dalam merangkai situasi dikolaborasikan dengan kata akan membantu visualisasi yang dilakukan pembaca dengan mudah.
Tantangan di kunci ke empat adalah bagaimana caranya kita dapat mengkomunikasikan tulisan kita. Bukankah seru rasanya jika penulis menyampaikan dan makna ditangkap oleh pembaca dengan mudah?
- Be Direct (Langsung)
Baik di dunia nyata maupun di dunia tulisan, sesuatu yang tidak bertele-tele atau to the point akan lebih disukai orang. Kepiawaian pemilihan kalimat yang digunakan penulis sangat penting. Satu kalimat yang langsung menohok akan membuat pembaca lebih mendapatkan kekuatan dari isi tulisan tersebut.
- Be Consistent (Konsisten)
Konsisten dalam hal ini tidak hanya sekadar kekonsistenan penulis dalam menerbitkan sebuah tulisan/artikel. Lebih dalam lagi, penulis harus menggunakan sebuah struktur yang konsisten di setiap penulisannya.
Kebanyakan penulis mengalami kegagalan dalam menciptakan struktur yang konsisten sehingga pada akhirnya dapat membingungkan pembaca. Kurangnya perhatian atau anggapan terhadap struktur tulisan yang tidak krusial menjadikan kita kurang memperhatikan kata yang digunakan. Di awal membahas objek A tiba-tiba di tengah perjalanan mengubahnya secara misterius. Perbaiki kebiasaan ini ya.
- Be Aware (Waspada)
Kewaspadaan terhadap bentuk plagiasi adalah hal utama yang selalu ditekankan dalam dunia menulis. Jangan sampai tulisan yang kamu hasilkan menjadi bumerang untuk diri sendiri karena tidak bisa dipertanggungjawabkan. Banyak permasalahan originalitas dan kredibilitas yang harus diperhatikan oleh seorang penulis.
Selain itu, jika tidak ingin terkena masalah plagiasi, seorang penulis harus menyertakan sumber informasi yang ia dapatkan. Mencantumkan sumber berarti kita sebagai penulis juga menghargai hasil karya penulis lainnya.
- Be Concise (Ringkas)
Keringkasan dalam sebuah tulisan akan menjadikan penulis lebih bijak dalam memilih penggunaan kata mana yang akan ia gunakan agar bisa penggunaannya lebih efisien.
Sebentar, coba kamu kembali ke paragraf di atas, bukankah kamu terlalu banyak menemukan kata 'penggunaan'? Lantas bagaimana reaksimu? Apakah nyaman membaca kata yang banyak pengulangan, padahal memiliki arti yang sudah jelas?
Sudah siap untuk menerapkan kunci dalam menulis naskah digital? Jangan lupa untuk menyiapkan kopi sembari menemani kegiatan menulismu ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H