Mohon tunggu...
Bertha Virginia
Bertha Virginia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Semester 5 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Voice Over Talent | Announcer | Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Selain Kopi, Ini yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Menulis Naskah Digital

7 September 2020   14:00 Diperbarui: 21 September 2020   16:41 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan yang diperkaya dengan kalimat yang kuat dan menarik akan membawa pembaca ikut merasakan isi dari tulisan kita. Menjadi seorang yang imajinatif dalam merangkai situasi dikolaborasikan dengan kata akan membantu visualisasi yang dilakukan pembaca dengan mudah.

Tantangan di kunci ke empat adalah bagaimana caranya kita dapat mengkomunikasikan tulisan kita. Bukankah seru rasanya jika penulis menyampaikan dan makna ditangkap oleh pembaca dengan mudah?

  • Be Direct (Langsung)

Baik di dunia nyata maupun di dunia tulisan, sesuatu yang tidak bertele-tele atau to the point akan lebih disukai orang. Kepiawaian pemilihan kalimat yang digunakan penulis sangat penting. Satu kalimat yang langsung menohok akan membuat pembaca lebih mendapatkan kekuatan dari isi tulisan tersebut.

  • Be Consistent (Konsisten)

Konsisten dalam hal ini tidak hanya sekadar kekonsistenan penulis dalam menerbitkan sebuah tulisan/artikel. Lebih dalam lagi, penulis harus menggunakan sebuah struktur yang konsisten di setiap penulisannya.

Kebanyakan penulis mengalami kegagalan dalam menciptakan struktur yang konsisten sehingga pada akhirnya dapat membingungkan pembaca. Kurangnya perhatian atau anggapan terhadap struktur tulisan yang tidak krusial menjadikan kita kurang memperhatikan kata yang digunakan. Di awal membahas objek A tiba-tiba di tengah perjalanan mengubahnya secara misterius. Perbaiki kebiasaan ini ya.

  • Be Aware (Waspada)

Kewaspadaan terhadap bentuk plagiasi adalah hal utama yang selalu ditekankan dalam dunia menulis. Jangan sampai tulisan yang kamu hasilkan menjadi bumerang untuk diri sendiri karena tidak bisa dipertanggungjawabkan. Banyak permasalahan originalitas dan kredibilitas yang harus diperhatikan oleh seorang penulis.

Selain itu, jika tidak ingin terkena masalah plagiasi, seorang penulis harus menyertakan sumber informasi yang ia dapatkan. Mencantumkan sumber berarti kita sebagai penulis juga menghargai hasil karya penulis lainnya.

  • Be Concise (Ringkas)

Keringkasan dalam sebuah tulisan akan menjadikan penulis lebih bijak dalam memilih penggunaan kata mana yang akan ia gunakan agar bisa penggunaannya lebih efisien.

Sebentar, coba kamu kembali ke paragraf di atas, bukankah kamu terlalu banyak menemukan kata 'penggunaan'? Lantas bagaimana reaksimu? Apakah nyaman membaca kata yang banyak pengulangan, padahal memiliki arti yang sudah jelas?

Sudah siap untuk menerapkan kunci dalam menulis naskah digital? Jangan lupa untuk menyiapkan kopi sembari menemani kegiatan menulismu ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun