Sungguh menarik dibahas tentang Pendidikan Guru Penggerak  yang sedang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI saaat ini.Â
Ribuan Guru berprestasi dengan kemampuan dan berkemauan tinggi telah direkrut dan menajalani Program pendidikan bahkan sudah ada yang lulus dan diresmikan menjadi Guru penggerak yang digadang-gadang menjadi Agen of Change Pendidikan di Indonesia. Â
Melalui Program Guru Penggerak, Kemendikbud memberikan kesempatan kepada para guru-guru terbaik bangsa untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia melalui Pendidikan Guru Penggerak
Dikutip Melalui Program Guru Penggerak, dijelaskan bahwa pada Program Pendidikan Guru Penggerak pendidik dapat meningkatkan kompetensinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid. Selama pelaksanaan program, guru dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan Pengajar Praktik profesional.
Guru Penggerak dirancang untuk dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan. Program Guru Penggerak angkatan pertama Kemendikbud membuka peluang hingga 2.800 peserta dan pada angkatan tujuh dibuka peluang sebanyak 20.000 peserta, dan terbuka peluang lebih besar lagi pada angakatan selanjutnya. Angka tersebut memberikan kesan serius bagi Kemendikbud dalam melaksanakan Program Guru Penggerak.
Menurut penjelasan dari Kemendikbud, Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid. Selain itu, guru penggerak juga menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Pada proses Pendidikan yang cukup lama yakni 9 bulan perjalanan adalah hal yang pasti tidak mudah. Banyak hal yang dilalui oleh semua elemen pendidikan Guru Penggerak terutama Calon Guru Penggerak (CGP) yang menjadi Subyek dalam program ini.Â
Pelu dipahami bahwa ini merupakan Pendidikan sehingga  bukan sekedar proses transfer ilmu belaka, namun terdapat transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya menuju tujuan yang diharapkan dalam program Pendidikan.
Pada Proses Pendidikan tentunya diperlukan kemauan selain kemampuan yang terdapat pada masing-masing CGP. Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan dan merupakan  sebuah keinginan dari dalam hati sendiri sedangkan tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada sesuatu arah yang diharapkan.
Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda pun begitu dengan para CGP, ada yang sekali dua kali belajar menguasai materi sudah paham.Â
Selanjutnya ada juga yang butuh belajar berkali-kali agar lebih menguasai dengan sempurna. Namun apa pun kemampuan yang anda miliki saat ini, jika dibarengi dengan kemauan yang kuat dalam berproses maka akan dapat mencapai tujuan dengan maksimal, dibandingkan dengan yang tidak mau mengasah kemampuan dengan kemauan yang kuat. Â
Kalau seseorang sudah mulai malas atau tidak punya kemauan dan  tidak peduli pelajaran atau materi yang akan dipelajari, maka hasrat untukbelajar akan rendah, dampaknya semudah apa pun materi yang dipelajari, hasilnya tidak akan maksimal.
Mengingat perjalanana CGP untuk menjadi GP yang cukup panjang dan melelahkan sehingga kemauan dan Hasrat belajar menjadi tumpuan penting untuk mengasah kemampuan setiap CGP dalam Proses Belajarnya pada Program pendidikan Guru Penggerak ini. Harapan kita bersama semoga GP dapat benar-benar menyerap ilnu dengan baik sehingga bisa menciptakan karya-karya nyata yang bisa menjadi perubahan pada warna pendidikan di Indonesia. (Niken)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H