Mohon tunggu...
Berta Niken
Berta Niken Mohon Tunggu... Guru - Niken adalah Guru di salah satu Sekolah di Provinsi Lampung

Niken lahir di Lampung, Pendidikan Terakhir di Magister Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Lampung. Selain sebagai Guru Niken juga aktif menulis seperti menulis Cerpen, Puisi, dan Artikel baik di Blog Pribadinya maupun di media on line.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Merdeka Siswa Merdeka

19 Agustus 2021   05:52 Diperbarui: 19 Agustus 2021   05:53 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Guru akan merasa bahagia dan bangga jika melihat keberhasilan para siswanya. Guru merupakan seseorang yang mengabdikan diri sepenuhnya dengan iklas pada dunia pendidikan.

Guru seringkali dijadikan sebagai figur utama oleh siswa-siswanya. Guru adalah orang tua di sekolah, seorang guru selalu mendidik,  membina, dan membimbing siswanya agar siswanya bisa menjadi orang yang berhasil di masa yang akan datang.

Guru tentunya memiliki siswa yang beragam, dengan berbagai keunikan yang ada, disinilah peran guru untuk bisa menghargai keunikan dan keberagaman siswanya. Seorang guru harus memberi keleluasaan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai kodratnya masing-masing.

Sebagai guru yang dinamis dan bergerak seorang guru harus bisa merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat atau berorietasi pada siswa tentunya dengan melibatkan orang tua dalam hal ini kolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah menjadi hal yang penting.
 
Menurut Ki Hajar Dewantara sekolah adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan, pendidikan dan kebudayaan adalah satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan adalah fondasi pembentukan peradaban suatu bangsa sebagai tempat untuk menyemai dan merawat benih-benih Pendidikan.

Filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah memiliki inti perubahan, dalam hal ini Pendidikan dan kebudayaan itu tidak boleh statis, harus selalu dinamis sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. 

Pertukaran kebudayaan menguatkan identitas dari masing-masing kebudayaan di mana nilai-nilai kemanusiaan merupakan sumbu utama kebudayaan.

Pendidikan yang memerdekakan ini mengandung arti bahwa manusia merdeka adalah manusia yang mampu hidup berdampingan dan bekerja sama dengan orang lain yang juga berhak untuk menikmati kemerdekaan. 

Manusia merdeka tidak mengganggu kemerdekaan orang lain karena dia bisa mandiri dan bisa memerdekakan dirinya sendiri.
 
Sebagai manusia yang merdeka harus cakap mengatur hidupnya secara tertib, Kemerdekaan dalam pendidikan bagi siswa diawali dari guru-guru yang merdeka dan sudah sudah sepatutnya kita sebagai guru harus memiliki visi pendidikan yang memerdekakan dan membebaskan siswa untuk memerdekakan diri mereka sesuai dengan karakternya masing-masing karena pada dasarnya setiap setiap siswa adalah manusia yang merdeka. (*Nik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun