Kompasiana.com - Puncak peringatan HUT Guru Nasional dan PGRI ke-73 di laksanakan di GOR Pakan Sari Bogor Jawa Barat (1/12). Hari yang bersejarah bagi guru ini dihadiri 44. 720 perwakilan guru se Indonesia dari TK sampai perguruan tinggi, Menteri Pendidikan dan Presiden Joko Widodo. Â Puncak Peringatan dimeriahkan dengan tampilan tari kolosal Kedigjayaan Indonesia dari 1.000 siswa SeKabupaten Bogor dan beberapa tampilan lainya yang sangat menghibur. Tema pada Puncak peringatan kali ini adalah Meningkatkan Profesionalisme Menuju Pendidikan Abad 21.
Â
Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyid Mengatakan, ini adalah ulang tahun kita bersama,  tetap semangat apapun yang kita hadapi sehari- hari dan solidaritas menjadi jiwa guru Indonesia. Setiap undangan dari  PGRI Presiden  tidak pernah absen ini menjadi bukti Presiden perhatian tehadap guru.
Kegiatan untuk memperingati HUT PGRI ini antara lain : Upacara bendera, simposium guru, pelatihan guru di 3T, festival guru menulis, talk show bersama, rangkaian olahraga dan seni,  penghimpunan donasi saudara bencana alam sukarela baik sumbangan berupa uang maupun tenaga pengajar dan pembangunan rumah2 guru dan masyarakat di daerah bencana dan lainya. Guru Indonesia diharap  terpanggil untuk melakukan kegiatan transformatif dan edukatif sebagai bukti bakti guru terhadap Negeri, tambah Unifah.
Â
Pengangkatan guru yang sulit dan berbelit, sertifikasi yg sering tersendat untuk menjadi perhatian dan penyelesaian masalah diatas, sertifikasi pada triwulan 3 dan  4 banyak yang tertunda, agar administrasi guru disederhanakan,alur pemberian sertifikasi disederhanakan, perhatian guru swasta dan honorer, tegas Unifah. Unifah juga berpesan agar perjuangan PGRI sebagai mitra pemerintah senantiasa dilakukan dengan memperhatikan etika dan moral.
Â
Pada kesempatan ini diserahkan juga Penghargaan Untuk Guru berdedikasi dan juara Festival guru menulis PGRI 2018 oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh Ketua Umum PB Â PGRI.Pada peringatan ini juga dibacakan deklarasi guru Indonesia sebagai organisasi profesi untuk turut serta mengukuhkan kemajuan Bangsa dan negara.
Dalam sambutanya Presiden mengatakan bangga dapat merayakan HUT Guru dan PGRI ke -73 ini bersama para guru . Selamat hari guru nasional dan PGRI ke 73 ucap Presiden. Dalam RAPBN 2019 Pemerintah menggeser pembangunan dari program infrastruktur menjadi  program pembangunan SDM. Guru harus mampu memanfaatkan peluang yang ada. Peran guru menjadi agen-agen tranformasif dalam membangun talenta-talenta anak bangsa. Guru  memegang peran sentral dalam  Pendidikan abad 21 yang masuk ke dunia Virtual sehingga peran guru dituntut lebih kreatif dan menarik. Guru tidak dapat terganti oleh mesin. Guru yang membangun kreatifitas dan mengokohkan  persatuan dan kesatuan indonesia, ujar Presiden.
Â
Secara bertahap pemerintah akan  merekrut guru yang tentunya disesuikan dengan APBN. Kuota pada perekrutan ASN 2018 tenaga guru sebanyak 114.000 orang. Pemerintah juga mendorong PP No 49 tahun  2018 tentang Pegawai dengan Perjanjian Kerja bagi yang melampaui usia maksimal degan hak yang sama dengan ASN. Presiden juga mengundang pengurus PB PGRI ke Istana Negara untuk membicarakan masalah- masalah yang berkaitan dengan guru.
Janji Presiden sejak tahun lalu untuk mengawal guru terus ditindak lanjuti. Guru mempunyai pekerjaan yang  berat sehingga jangan  dibebani dengan administrasi  yang sulit dan memberatkan. Birokrasi agar tidak berbelit dan diawasi terus supaya berjalan cepat dan sederhana, tandas Presiden.
Â
Eko Perwakilan dari PC PGRI Â Kota Malang sangat senang dapat menghadiri peringatan HUT PGRI ini karena dapat bertemu dengan guru- guru seluruh Nusantara dan mendengarkan pidato Presiden secara langsung. (*BND)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H