Dulu Jokowi adalah kami,
Jauh sebelum pemandangan jabat mesra Jokowi dengan terduga pelanggar HAM reformasi.
Dulu, kami Jokowi,
Saat Jokowi lebih utamakan membangun negeri ketimbang urus jatah kursi menteri.
Kini, kami tak lagi Jokowi.
Karena kami muak dengan akrobat politik yang selalu memecah belah negeri.
Mungkin, kini Jokowi tak lagi perlu kami,
Karena kekuasaan, koalisi, dan anak menantu jauh lebih berarti.
Mungkin, kini Jokowi juga tak peduli kami,
Karena dua kali menang pemilu sudah cukup jadi legacy.
Selamat tinggal Jokowi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!