Berikut saya samapiakan beberapa hal yang saya dapatkan setelah memahami mata kuliah Filsosofi Pendidikan Indonesia pada Pendidikan Profesi Guru Pra-Jabatan Angakatan 2 Bidang Studi Geografi NIM 2216599, sebelumnya perkenalkan nama saya Berry El Hamdi.
Topik 1 Perjalanan Pendidikan Nasional
Sebelum kemerdekaan, sistem pendidikan di Indonesia didominasi oleh lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola oleh pihak-pihak asing, seperti Belanda dan Portugal. Tujuan dari sistem pendidikan ini adalah untuk menghasilkan tenaga-tenaga terdidik yang siap mengisi posisi-posisi administratif dan mempertahankan kepentingan pemerintah kolonial.
Pada tahun 1854, sejumlah bupati mengusulkan untuk mendirikan sekolah kabupaten yang hanya akan mendidik calon pegawai. Pada tahun yang sama, didirikanlah Sekolah Bumi Putera yang hanya memiliki tiga kelas, dan hanya mengajarkan membaca, menulis, dan berhitung kepada murid-muridnya.Â
Pada tahun 1920, muncul cita-cita baru untuk melakukan perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran di Indonesia. Pada tahun yang sama, didirikanlah Taman Siswa di Yogyakarta sebagai simbol dan gerbang menuju kemerdekaan dan kebebasan budaya bangsa.
Taman Siswa merupakan lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan tujuan memberikan pendidikan yang lebih demokratis dan memperkuat kebangsaan Indonesia. Lebih dari sekadar memberikan pengetahuan akademik, Taman Siswa juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan keterampilan praktis yang dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Taman Siswa menjadi cikal bakal pendidikan nasional di Indonesia setelah kemerdekaan, dan memberikan kontribusi penting dalam mencetak generasi muda yang memiliki semangat nasionalisme dan kecintaan pada budaya Indonesia.
Setelah kemerdekaan pendidikan lebih mudah diakses oleh masyarakat Indonesia sekarang, karena sudah banyak sekolah yang dibuka, banyak program beasiswa pendidikan yang tersedia, dan pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk menempuh pendidikan selama 12 tahun (SD, SMP, SMA). Pembelajaran pada abad-21 menekankan pada peserta didik, dengan menggabungkan kemampuan membaca-tulis, kecakapan, keterampilan, sikap, dan penguasaan teknologi. Adapun alur pendidikan nasional bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 memuat butir-butir yang berhubungan dengan pembangunan nasional, termasuk pendidikan nasional.
- Pada 20 Mei 1950, dibentuklah Badan Pendidikan Nasional (BPN), yang bertugas menyusun sistem pendidikan nasional Indonesia.
- Pada tahun 1952, dibentuklah Universitas Indonesia sebagai pusat pendidikan tinggi pertama di Indonesia.
- Pada tahun 1960, dikeluarkanlah Undang-Undang No. 2 Tahun 1960 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memberikan dasar hukum bagi pendidikan nasional di Indonesia.
- Pada tahun 1965, dibentuklah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas pengelolaan sistem pendidikan nasional.
- Pada tahun 1984, dikeluarkanlah Undang-Undang No. 2 Tahun 1984 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menetapkan tujuan pendidikan nasional Indonesia.
- Pada tahun 1994, dikeluarkanlah Undang-Undang No. 20 Tahun 1994 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan nasional.
- Pada tahun 2003, diluncurkan Program Pendidikan Nasional (PPN) 2003-2010, yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas guru dan siswa.
- Pada tahun 2013, dikeluarkanlah Kurikulum 2013, yang menekankan pengembangan kompetensi siswa dan pembelajaran yang lebih aktif dan inovatif.
- Saat ini perkembangan pendidikan Indonesia terus mengalami dinamika, sebagai bagian dari tuntutan akan perkembangan zaman, diantaranya adalah dengan adanya Kurikulum Merdeka pada tahun 2022
Dalam perjalanan pendidikan nasional di Indonesia, terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti ketidakmerataan kualitas pendidikan antara daerah, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, dan kekurangan tenaga pendidik yang berkualitas. Namun, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengatasi tantangan yang ada.
Topik 2 Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dan pengajaran merupakan usaha untuk mempersiapkan manusia dalam segala aspek kehidupannya, baik dalam bermasyarakat maupun berbudaya secara luas. Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam menciptakan manusia Indonesia yang beradab, dan dapat menjadi ruang untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diwariskan.Â