Amerika dan Antek-Antek Menampakan Diri
Karena sejak semula Amerika dan kaki tangannya di Indonesia menempatkan Jokowi di Jakarta sebagai batu loncatan menuju kursi presiden Indonesia maka selama dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI, yang dilakukan Jokowi adalah meningkatkan citra dirinya setinggi mungkin melalui berbagai blusukan dan proyek-proyek pencitraan yang sekarang mangkrak semua; sementara media massa peliharaan Amerika di Indonesia terus mendorong-dorong Jokowi sebagai capres dengan dibantu gerakan intelijen kelompok Benny Moerdani membentuk PDIP ProJo/Seknas Jokowi untuk mendorong Megawati mencapreskan Jokowi.
Setelah Jokowi menjadi capres, para "pasukan bayangan" di belakang Jokowi mulai berani menampakan diri; CSIS melalui petinggi mereka, Jacob Oetoyo mengatur pertemuan Jokowi sebanyak dua kali dengan dubes Amerika dan Inggris, sekali di rumahnya; dan yang kedua kali di rumah makan mewah di Jakarta Pusat; The Jakarta Post, koran milik CSIS secara terang-terangan melindungi Jokowi yang diusir Puan Maharani untuk memberikan citra buruk bagi Puan; Goenawan Mohamad dan Ayu Utami sudah secara terbuka mendukung Jokowi, termasuk Tempo yang sengaja memasang foto palsu di cover mengenai kebakaran posko PDIP dengan menggunakan kebakaran besar di Jelambar seolah-olah adalah foto posko PDIP yang terbakar kecil (terbakar bukan dibakar).Â
Demikian pula dengan pasukan-pasukan ex Benny Moerdani yang pernah disingkirkan Prabowo karena mereka selama bertahun-tahun mencoba mendeislamisasi Indonesia juga sudah mulai terang-terangan menampakan diri dan secara terbuka menyatakan mendukung Jokowi, boneka Amerika itu. Para kelompok Benny Moerdani tersebut antara lain: Wiranto; Agum Gumelar-Hendropriyono; Sutiyoso; Luhut Panjaitan; dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H