a. Tertangkap basah bertemu Jaksa Agung untuk melobi supaya Kejaksaan melepas empat terdakwa (sekarang terpidana) kasus mega korupsi Bioremediasi.
b. Ada beberapa entry dalam buku Catatan Harian Todung Mulya Lubis terbitan Kompas yang jelas-jelas mengakui dia melakukan lobi-lobi kepada pejabat negara perihal kasus yang ditangani, contoh tanggal 24 Agustus 2009 dia bertemu dengan hakim MK Mufti Fajar dan membahas mengenai perkara hak uji materi UU Advokat yang sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi padahal Todung Mulya Lubis memiliki kepentingan langsung agar KAI diakui sebagai organisasi advokat oleh MK karena dia udah dipecat secara permanen oleh Peradi dan saat itu menjadikan KAI sebagai sekoci penyelamat. Apapun alasannya bertemu dan mendiskusikan kasus tentang diirnya dengan hakim pemeriksa perkara tanpa didampingi lawan perkara adalah tidak etis dan melanggar hukum.
Kelima: saya sendiri pernah mendengar kabar angin bahwa ada tekanan dari kubu Jokowi kepada Kejaksaan Agung supaya tidak melibatkan Jokowi dalam perkara TransJakarta. Saat itu saya tidak yakin kebenaran kabar angin tersebut, tapi nyatanya transkrip pembicaraan Mega-Basrief Arief bocor ke publik.
Nah, perkembangan kasus ini selanjutnya harus ditunggu tapi saya perkirakan kubu Jokowi-JK pasti sedang dilanda kepanikan luar biasa. Saya selalu percaya Tuhan pasti melindungi Indonesia dari kubu Jokowi-JK dan akan melindungi Prabowo-Hatta, buktinya, Jokowi-JK keluarkan fitnah soal babinsa tiba-tiba Tuhan membawa Arief Puyono ke Sate Khas Senayan dan mempertemukan dia dengan pertemuan rahasia Trimedya-Budi Gunawan-Hadar Gumay; kemudian Jokowi-JK keluarkan fitnah mengenai DKP, sekarang percakapan Megawati dan Basrief Arief untuk mengintervensi kasus Transjakarta bocor ke publik. Luar biasa!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H