Seperti yang saya janjikan pada artikel tadi malam, pertandingan final China Open yang mempertemukan Antony Ginting (no- 8 dunia ) melawan musuh bebuyutannya Kenzo Momoto (nomor 1 dunia) memang di penuhi dengan aksi brilian.
Ginting yang dari babak awal hingga semi final dengan tenaga terkuras karena rubber set, di final ini terlihat sekali menyerang bertubi-tubi dan pantang sekali menyerah terutama pada poin 17-17 yang ketika itu itu mengambil angka poin 18 dengan semangat yang tidak kendor dan fisik yang memang sinting.
Ketika pada pertandinga tersebut, dalam keadaan sulit, karena shuttle cock berada pada sudut kiri di dekat garis, sekalipun terjatuh, ternyata berhasil meraih poin ke-18 dan terlihat sekali Kenzo terkejut karena tidak menduga akan masuk ! Setelah itu, pada poin ke-19 -17 terlihat Kenzo kelelahan karena 2 poin berikutnya, Ginting mendapatkannya dengan mudah karena kesalahan Kenzo menempatkan shuttle cock. 21-19 !
Pada babak kedua, Ginting sepertinya kelelahan, karena 3 poin pertama banyak melakukan kesalahan hingga pada poin 7-11, Ginting mulai bangkit meraih 3 poin menjadi 10-11.
Kejar-kejaran poin berlanjut hingga berakhir dengan 10-12, kemudian menjadi 11-12. Sepertinya semangat ginting di sertai dengan fisik "sinting" kembali menjadi 12-12. Kemudian menjadi 12-13 poin. Silih berganti menjadi 13 sama, dan menjadi 14 sama.
Sepertinya pengalaman Ginting bertemu Kenzo tahun lalu dan menghajarnya 2 babak langsung menjadi modal besar Ginting untuk tetap tenang dan mahir membaca permainan dari negara matahari terbit ini.
Keseruan semakin memuncak saat Kenzo unggul 2 angka menjadi 14-16 dan 14-17 dan 14-18. 3 angka ini membuat Ginting mulai bersiasat menghabiskan tenaga Kenzo dengan selalu memberikan penempatan shuttle cock di ujung garis belakang permainan.
Pada poin 15 dan 16, posisi fore hand menjadi andalan Ginting menguntit poin Kenzo. Pada poin terjadi rally dan ditutup dengan smash keras menjadi 17-19 sehingga hanya berjarak 2 poin terhadap Kenzo. Sayangnya game point pada Kenzo ( 17-21). Selanjutnya menjadikan Kenzo diatas angin. Dan, lagi, tiga game alias RUBBER SET terjadi antara Ginting dan Kenzo.
Pada babak ke-3 ini , Ginting banyak melakukan strategi bola silang pada babak awal sehingga saling menyusul. Sayangnya Ginting ketinggalan 5 angka berturut-turut menjadi 4-9 di tengah babak ke-3.
Ginting terus menekan meraih 4 poin berturut-turut menjadi 8-9. Luar biasa mental dan fisik ginting kali ini berusaha mengejar angka Kenzo. Pada poin 8-10, Ginting melakukan kesalahan ketika di berikan bola pendek, sehingga pengembalian menyangkut di net. Poin 8-11 dan kedua pemain beristirahat sejenak menuju puncak 21 poin.
Ginting ketinggalan 4 angka menjadi 8-12 setelah jeda sejenak. Setelahnya Ginting meraih poin menjadi 9-13. Antoni serve dan mendapatkan poin berikutnya menjadi 10-13. Terlihat keseruan para penonton karena 2 kali kenzo melalukan kesalahan menjadi 11-13.
