Mohon tunggu...
Bernorth M
Bernorth M Mohon Tunggu... Administrasi - Volunter, Penulis, Pengembang Aplikasi

WWW.BONUSDEMOGRAFI-INSTITUTE.ORG Kopiholic # Untuk Kolaborasi, ide & saran email : bonusdemografi2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Usulan Kepada Kemenpora dan Ketua INASGOC agar Suporter Mendukung Atlet Kita

14 Agustus 2018   14:32 Diperbarui: 14 Agustus 2018   22:01 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak kenal maka tak sayang. Dari mata turun ke hati. Kita para generasi milenial ataupun old, pastilah tahu akan untaian bijak tersebut, apalagi jika kita mengingat "pedekate" pada pasangan kita dulu, mungkin.

Tapi, kata-kata tersebut, sebenarnya memiliki daya kuat nan memikat sebagai pengingat, paling tidak untuk penyemangat dan pendobrak rasa bingung, malu, atau tidak tahu untuk berani bertindak. 

Tidak lama lagi, hanya menghitung hari, bangsa kita akan menjadi tuan rumah yang ramah dan baik dalam menghadirkan "pertarungan" para atlet dari belahan dunia. Sudahkah kita kenal dengan para atlet kita sendiri ? Jika belum, di mana kita bisa tahu profil para atlet Nusantara ?

Ajakan Kemenpora yang di wakili oleh bapak menteri Imam Nahrawi dan Bapak Eric Thohir sebagai ketua INASGOC juga sangat luar biasa. 

Di setiap kesempatan dan kegiatan, selalu mengingatkan kepada siapa saja, anak-anak, kaum muda, dewasa, dan orang tua alias seluruh masyarakat, agar mendukung para atlet di setiap pertandingan yang berguna untuk memompa semangat para atlet untuk mengeluarkan puncak kemampuannya agar menjadi juara---meraih medali emas !

Tapi, pertanyaannya, bagaimana mau mendukung dengan maksimal, jika masyarakat tidak kenal atau paling tidak, tahu profil dari atlet tersebut ? Paling tidak para atlet yang berkemungkinan besar meraih target medali. 

Anda boleh coba membuka situs Kemenpora, ketik "video profil atlet Asian Games 2018 Indonesia". Hasilnya ? Tidak ada terlihat profil lengkap para atlet yang akan menjadi peserta Asiang Games, apalagi video. Nihil. Yang ada hanya video hasil  berita media arus utama atau media daring.

Mungkin, pihak Kemenpora dan tim, perlu merujuk strategi marketing dari klub sepak bola. Setiap pemain selalu di perkenalkan di media-media dan terkadang dilakukan jumpa para fans bagi yang baru pindah dari klub lain. Belum datang saja sudah ada video profil lengkap dengan prestasinya. 

Tujuannya jelas, agar dikenal dan "disayang" oleh para suporter ketika akhirnya sang atlet bertanding di lapangan. Namun, yang paling menarik dari ajang perkenalan ini, pemain akan mendapatkan energi tambahan dilapangan, karena ia terlihat di terima. 

Ini semacam karakter psikologis yang tertanam di setiap jiwa manusia, ia akan berbuat lebih, jika ia merasa di sukai. Dari sinilah akan timbul keterikatan emosi. Emosi yang mengikat semangat para suporter dan pemain. Pastilah, bapak Eric Thohir paham faktor psikologis seperti ini. Sangat paham, malah.

Pertanyaannya sekarang, sudahkah para atlet kita yang akan bertanding sudah dikenal dan " disayangi " oleh para suporter kita ? Celakanya, belum terlihat ada perkenalan agar di kenal. Kecuali, hanya cuilan berita. 

Jika saya bertanya, berapa banyak yang mengenal nama atlet peraih emas Jetski atau paralayang ? Mungkin kita bingung atau malah tidak tahu sama sekali. 

Tapi, jika saya tanya, siapa atlet bulu tangkis, atau atletik lari 100 meter? Sebagian besar kita pasti fasih menyebutkan namanya dan rentetan prestasinya dan jika atlet tersebut bertanding, banyak menyedot para suporter.

Karena itu, walaupun sudah terlambat, tapi paling tidak bapak Kemenpora dan bapak ketua INASGOC segera menginisiasi dan bergerak cepat mewujudkan video profil semua atlet. 

Bisakah di buat dalam waktu 1 hari? Seharusnya bisa, karena data atlet pastilah lengkap di miliki Kemenpora. Jika ini terlaksana, maka tinggal di sharing di berbagai kanal media sosial. 

Inilah hebatnya Zaman now, dalam 24 jam, saya yakin konten tersebut akan menjadi trending topic dunia. Dengan begitu, selain promosi bisa menjadi pembakar semangat para atlet kita. Ibaratnya, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Mengapa pula menggunakan konten visual video? 

Ide dan saran ini bukan asal sekedar ngomong, tapi memiliki basis penelitian. Riset studi Adreaction yang di lakukan oleh Millward Brown (2017) menunjukkan generasi yang terlahir dalam ledakan teknologi (generasi muda yang sering juga di sebut dengan generasi milenial ) lebih cenderung menyukai video daripada hanya konten bacaan. Nah, bener, khan?

Bayangkan saja, saat ini Indonesia tengah mengalami bonus demografi di mana penduduk usia produktif muda sangat besar, bahkan jika mengacu pada proyeksi KPU saja, ada sekitar 100 juta pemilih muda (17-35 tahun) nantinya 2019. 

Kaum muda tersebut jelas akan menjadi mesin energi "raksasa" pendukung di media daring karena mereka sangat melek teknologi serta menyukai berbagai platform tersebut. Bolehlah kita optimis nantinya akan banyak masyarakat ( khususnya kaum muda dan milenial ) yang akan turun mendukung menyaksikan pertandingan.

Di berbagai media mainstream mungkin kita sudah banyak mendengar, membaca dan melihat, ada target 20 medali emas bagi para atlet agar bangsa kita masuk jajaran top 10 dari 45 negara yang bertarung dalam pesta akbar olah raga Asian Games 2018. 

Tentu saja dari 40 cabang olah raga dan 465 nomor pertandingan, ini sangat masuk akal untuk di raih para atlet Indonesia, bahkan bisa jadi lebih. Apalagi, berkaca pada prestasi raihan medali SEA GAMES 2017 mencapai 191 medali (38 emas, 63 perak, 90 perunggu).

Dibutuhkan komitmen dan energi berlipat ganda seluruh atlet anak bangsa jika kita memang berambisi memberikan persembahan terbaik bagi negara sekaligus sebagai kado ulang tahun kemerdekaan yang di kenang dalam tinta emas sejarah tahun 2018. 

Beberapa cabang olah raga unggulan telah di petakan oleh kementerian olah raga. Sebagai pertimbangan dengan membaca prestasi sebelumnya di SEA GAMES 2017 yang meraih 38 medai emas dari 11 Negara. 

Cabang-cabang yang menjadi prioritas seperti bulu tangkis (2 emas), pencak silat (2), sepeda (2), jetski (2), bridge (2), kano (1), atletik (1), bowling (1), karate (1), paralayang (1), panahan (1), sport climbing (1), taekwondo (1), angkat besi (1), dan wushu (1). Total ada target 20 medali emas bagi para atlet bangsa kita.

Kemenpora tentu saja telah menghitung secara realistis , fokus dari 15 cabang olah raga para atlet di harapkan meraih prestasi maksimal "menggigit " medali emas. 

Syukur-syukur atlet yang mendapatkan perak dan perunggu di SEA GAMES juga termotivasi untuk juga turut bekerja keras melipat gandakan "energinya" untuk menggengam medali emas apalagi mendapat dukungan jutaan semangat suporter.

Nah, kalau target saja realistis, bukankah juga realistis untuk mendapat dukungan lebih dari suporter, Kemenpora segera merilis profil Video para atlet Indonesia ?

Semoga...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun