Mohon tunggu...
bernida goin
bernida goin Mohon Tunggu... -

senang sekali belajar akan sesuatu hal yang baru.. Mengambil master di bidang komunikasi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Yogyakarta memang Never Ending Asia

2 Januari 2011   11:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:02 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Libur natal dan tahun baru sebentar lagi berakhir, tentunya banyak cerita yang bisa dibagikan. Saya pun juga ingin berbagi cerita dengan para kompasianer lainnya tentang liburan saya.. Liburan kali ini, saya dan beberapa teman2 satu kantor pergi ke Yogyakarta - Solo. Orang tua saya khawatir karena status merapi belum turun, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat saya dan teman2 saya. Kami sudah mantap untuk berlibur bersama ke Yogyakarta. Dalam setahun kemarin, sudah hampir 4 kali saya pergi ke yogya hanya untuk berlibur tetapi selalu ada hal menarik yang saya temukan di Yogya. Menurut saya, yogya selalu memiliki daya tarik sendiri walaupun sudah berkali-kali pergi kesana.. Pada liburan kali ini,  kami memang lebih ingin wisata sejarah dan budaya untuk wisata belanja itu pasti ada tetapi bukan agenda utama kami. Setibanya di Yogyakarta, kami langsung ke hotel untuk menaruh barang dan langsung melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan. Pada saat kami datang, Candi Prambanan sedang dalam tahap pembersihan dari debu vulkanik. Jadi cuma ada 1 candi yang bisa kami naiki dan pastinya kalau sudah berlibur tidak lupa dengan berfoto bersama. [caption id="attachment_82604" align="aligncenter" width="182" caption="Prambanan "][/caption]

Hari itu padahal hari sabtu, tetapi sedikit sekali pengunjung yang datang ke prambanan, sejauh mata memandang, hanya ada 2 orang turis asing (Sepertinya dari Belanda karena bahasa yang mereka gunakan) ebrsama dengan 1 orang guidenya dan 1 keluarga dari yogya atau sekitarnya dan sisanya adalah kami. Lalu kami melanjutkan mengelilingi komplek Candi Prambanan dengan bus gandeng, sebelum sampai di candi sewu, banyak candi2 yang kami lewati tetapi bus tidak berhenti, baru ketika sampai di candi sewu, bus berhenti dan kami boleh berfoto. Pada malam harinya ada pertunjukan Ramayana. Ada 2 jenis pertunjukan outdoor dan indoor. Kami ingin menonton pertunjukan outdoor karena efeknya lebih keren tetapi saat kami datang sedang musim hujan sehingga adanya pertunjukan indoor, dan kami  pun mengurungkan niat, karena kami semua sudah pernah menonton pertunjukan indoor.

[caption id="attachment_82605" align="aligncenter" width="269" caption="Candi Sewu"]

1293960920660945554
1293960920660945554
[/caption]

Perjalanan dilanjutkan ke Solo atau dikenal juga dengan Surakarta, di Solo kami mengunjungi Keraton. Menurut saya, hal yang sangat disayangkan dari Keraton ini adalah kurangnya pemeliharaan, hal sepele sich misalnya seperti lemari kaca sebaiknya dilap karena akan ada bekas jari, atau cat yang sudah bopel bisa dicat ulang  mungkin jika dirawat dan dipelihara maka keraton akan terlihat lebih "hidup" atau mungkin dari pihak keraton ingin tetap menjaga keasliannya dari Keraton itu sendiri. Selesai membeli karcis masuk, kami langsung disambut oleh abdi dalam Keraton Surakarta. Beliau menerangkan semua hal tentang Keraton Surakarta. Sangat menarik dan tentunya pengetahuan kami semakin bertambah.Ada 1 hal yang menarik bagi kami yaitu ada 2 lukisan,laki-laki dan perempuan (saya lupa namanya), seolah-olah sedang melihat ke kami, kemana pun kami pergi, matanya selalu melihat ke arah kami.

[caption id="attachment_82606" align="aligncenter" width="300" caption="Abdi dalam Keraton Surakarta sedang menjelaskan "]

1293961724650481140
1293961724650481140
[/caption] [caption id="attachment_82607" align="aligncenter" width="208" caption="Dengan Patung Paku Boewono VI - Keraton Surakarta"]
1293962084295777480
1293962084295777480
[/caption] Hari kedua di Yogyakarta, rencananya hari ini akan kami habiskan di Yogya saja. Tidak pergi keluar Yogya lagi. Tempat pertama yang kami datangi adalah Imogiri. Imogiri adalah Makam para raja-raja mataram. di Imogiri terdapat 3 makam. Makam paling utama adalah makam Sultan Agung, disebelah kiri adalah makam untuk Sultan Surakarta/Solo dan disebelah kanan adalah Sultan Yogyakarta. Untuk sampai ke makam tersebut, kita harus melewati anak tangga yang kurang lebih ada 300an. Saya dan teman2 saya sepanjang perjalanan menuju atas, menghitung jumlah anak tangganya dan hitungan kami tidak ada yang sama. Oiya, bekas gempa  besar yang mengguncang yogya beberapa waktu lalu masih ada, jadi ada beberapa anak tangga yang retak. [caption id="attachment_82608" align="aligncenter" width="240" caption="Gerbang Selamat Datang Imogiri "]
12939626211784188495
12939626211784188495
[/caption] [caption id="attachment_82609" align="aligncenter" width="259" caption="Tangga menuju makam"]
12939628041600945174
12939628041600945174
[/caption] [caption id="attachment_82610" align="aligncenter" width="250" caption="Tangga-tangga yang retak"]
12939632301839446855
12939632301839446855
[/caption]

Fiuhh.. akhirnya.. kami sampai juga di tangga paling atas, yaitu tangga yang mau menuju makam Sultan Agung. Untuk masuk ke makam Sultan Agung, kami harus mengenakan baju adat. Bagi yang pria mengenakan beskap lengkap dengan kain dan blangkon sedangkan wanita memakai dodotan. Kami yang wanita malas untuk berganti baju, jadi kami menunggu saja sedangkan teman2 pria saya mereka mau masuk dan mereka menggunakan beskap sambil bertelanjang kaki dan membawa sesajen. Kata teman2 saya yang masuk ke dalam makan, mereka merasakan aura yang berbeda yang tidak bisa diceritakan oleh kata-kata.

[caption id="attachment_82611" align="aligncenter" width="208" caption="Teman2 saya mengenakan beskap "]

12939633441745844509
12939633441745844509
[/caption]

[caption id="attachment_82612" align="aligncenter" width="249" caption="Di depan gerbang makam sultan agung "]

12939639221760709150
12939639221760709150
[/caption]

Kami melanjutkan perjalanan lagi menuju Keraton Yogyakarta. Sama seperti hal di Keraton Surakarta, ketika kami sampai di Keraton Yogyakarta, setelah membeli karcis masuk, kami langsung diantar oleh guide untuk mengelilingi Keraton. Bukannya ingin membandingkan, tetapi menurut saya, keraton Yogyakarta lebih jauh terawat, mulai dari kebersihan, kemudian barang2nya walaupun sudah lama tetap terawat apalagi dengan adanya ruangan2 yang diberi AC, sehingga wisatawan pun nyaman berada di dalamnya.Tidak seperti Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta sangat padat penduduknya. Banyak anak2 sekolah yang datang untuk melakukan study tour.

[caption id="attachment_82618" align="aligncenter" width="260" caption="Keraton Yogyakarta"]

1293964309759445477
1293964309759445477
[/caption] [caption id="attachment_82621" align="aligncenter" width="250" caption="Dengan guide kami "]
12939645991557080391
12939645991557080391
[/caption] Setelah puas mengelilingi Keraton Yogyakarta , kami pun melanjutkan perjalanan menuju Taman Sari yaitu tempat permandian para sultan jaman dahulu. Sebenarnya kami ingin mengunjungi Museum Kereta Kuda (kalau tidak salah) yang tentunya masih dalam 1 kawasan keraton, tetapi berhubung hari sudah mulai gelap karena mau hujan, kami mengurungkan niat dan langsung menuju ke Taman Sari. Terletak tidak jauh dari Keraton Yogyakarta, jadi rasanya baru saja duduk tiba2 sudah sampai di Taman Sari. [caption id="attachment_82626" align="aligncenter" width="282" caption="Kolam Permandian "]
12939652011346210568
12939652011346210568
[/caption]

[caption id="attachment_82625" align="aligncenter" width="261" caption="Taman Sari "]

12939650991296842109
12939650991296842109
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun