Setelah hampir 2 bulan saya tidak menulis, akhirnya saya menulis kembali.. Senang rasanya bisa menulis kembali di Kompasiana.. Berbagi cerita dengan kompasianer.. Kali ini saya ingin menulis tentang pengalaman saya ketika 3 minggu yang lalu, saya dan rekan2 saya pergi ke Jogjakarta untuk membantu para pengungsi korban Merapi walaupun tidak seberapa yang dapat kami berikan, tapi kami memberikannya dengan sukacita. Sumbangan yang kami bawa dari Jakarta adalah hasil kumpulan sumbangan dari mahasiswa/i, staf dan manajemen dari sebuah sekolah tinggi ilmu komunikasi di Jakarta yang adalah tempat saya bekerja. 2 minggu setelah dikumpulkan, maka hasil yang terkumpul pun sangat lumayan. Ada yang memberikan pakaian layak pakai, makanan bayi, biskuit, susu, air mineral, mie instant, bubur instan, sabun, shampo, pembalut, dll. yang tentunya sangat dibutuhkan bagi para pengungsi. Tanggal 12 November 2010, Pk. 21.30, 1 mobil mengangkut 8 orang, termasuk saya di dalamnya dan 1 mobil box besar yang mengangkut sumbangan untuk para pengungsi berangkat menuju jogjakarta. [caption id="attachment_77390" align="aligncenter" width="231" caption="Mobil box yang mengangkut berbagai macam sumbangan untuk pengungsi "][/caption]
ketika kami melewati magelang dan muntilan, kami langsung disambut oleh debu abu vulkanik yang sangat tebal. Sebagian besar bangunan dan jalanan masih berwarna abu-abu, pohon kelapa pun layu terkena debu abu vulkanik.
[caption id="attachment_77392" align="aligncenter" width="300" caption="Magelang - Jawa Tengah "]
Sabtu, 13 November 2010, setelah 15 jam perjalanan, akhirnya Pk. 13.00 rombongan kami tiba di Jogjakarta. Kami langsung dijemput oleh Pak Setianan. Beliau adalah salah satu relawan yang mengurus untuk pengungsian. Beliau-lah yang akan membantu kami untuk mendistirbusikan sumbangan - sumbangan tersebut ke posko pengungsian. Setelah sampai di hotel tempat kami menginap, lalu kami mulai menurunkan barang2 dari dalam mobil box, kemudian membaginya.
[caption id="attachment_77391" align="aligncenter" width="252" caption="Kami diantara sumbangan "]
Setelah membagikan sumbangan ke 3 posko, maka kami segera kembali ke hotel untuk mandi dan makan malam. Malam harinya, Pk. 20.00, kami kembali lagi ke Universitas Sanata Dharma. Kami akan bermain dan membagikan hadiah untuk anak-anak pengungsi.
[caption id="attachment_77397" align="aligncenter" width="300" caption="Felix, salah satu anggota tim kami sedang menjadi MC "]
Setelah dari taman kuliner - condong catur, lalu kami melanjutkan ke Rumahnya pak Setianan yang berada di Kaliurang. Di rumahnya Pak Setianan, sudah ada kurang lebih 20 kepala keluarga. Mereka menceritakan kepada kami keadaan mereka, bahkan mereka tidak sempat membawa apa2 lagi, hanya baju di badan. Ada 1 ibu yang mengaku bahwa sudah hampir 3 minggu tidak ganti baju karena tidak punya pakaian.
[caption id="attachment_77405" align="aligncenter" width="300" caption="Dengan ibu-ibu pengungsi "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H