Mohon tunggu...
bernida goin
bernida goin Mohon Tunggu... -

senang sekali belajar akan sesuatu hal yang baru.. Mengambil master di bidang komunikasi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Singkat dari Pengungsian Merapi...

2 Desember 2010   17:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah hampir 2 bulan saya tidak menulis, akhirnya saya menulis kembali.. Senang rasanya bisa menulis kembali di Kompasiana.. Berbagi cerita dengan kompasianer.. Kali ini saya ingin menulis tentang pengalaman saya ketika 3 minggu yang lalu, saya dan rekan2 saya pergi ke Jogjakarta untuk membantu para pengungsi korban Merapi walaupun tidak seberapa yang dapat kami berikan, tapi kami memberikannya dengan sukacita. Sumbangan yang kami bawa dari Jakarta adalah hasil kumpulan sumbangan dari mahasiswa/i, staf dan manajemen dari sebuah sekolah tinggi ilmu komunikasi di Jakarta yang adalah tempat saya bekerja. 2 minggu setelah dikumpulkan, maka hasil yang terkumpul pun sangat lumayan. Ada yang memberikan pakaian layak pakai, makanan bayi, biskuit, susu, air mineral, mie instant, bubur instan, sabun, shampo, pembalut, dll. yang tentunya sangat dibutuhkan bagi para pengungsi. Tanggal 12 November 2010, Pk. 21.30, 1 mobil mengangkut 8 orang, termasuk saya di dalamnya dan 1 mobil box besar yang mengangkut sumbangan untuk para pengungsi berangkat menuju jogjakarta. [caption id="attachment_77390" align="aligncenter" width="231" caption="Mobil box yang mengangkut berbagai macam sumbangan untuk pengungsi "][/caption]

ketika  kami melewati magelang dan muntilan, kami langsung disambut oleh debu abu vulkanik yang sangat tebal. Sebagian besar bangunan dan jalanan masih berwarna abu-abu, pohon kelapa pun layu terkena debu abu vulkanik.

[caption id="attachment_77392" align="aligncenter" width="300" caption="Magelang - Jawa Tengah "]

1290878895820094621
1290878895820094621
[/caption]

Sabtu, 13 November 2010, setelah 15 jam perjalanan, akhirnya Pk. 13.00 rombongan kami tiba di Jogjakarta. Kami langsung dijemput oleh Pak Setianan. Beliau adalah salah satu relawan yang mengurus untuk pengungsian. Beliau-lah yang akan membantu kami untuk mendistirbusikan sumbangan - sumbangan tersebut ke posko pengungsian. Setelah sampai di hotel tempat kami menginap, lalu kami mulai menurunkan barang2 dari dalam mobil box, kemudian membaginya.

[caption id="attachment_77391" align="aligncenter" width="252" caption="Kami diantara sumbangan "]

12908786081523495681
12908786081523495681
[/caption] [caption id="attachment_77393" align="aligncenter" width="270" caption="Sebagian dari sumbangan "]
12908790221574195143
12908790221574195143
[/caption] [caption id="attachment_77395" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu posko pengungsian di Universitas Sanata Dharma "]
129087932563543072
129087932563543072
[/caption]

12908796461364039264
12908796461364039264

Setelah membagikan sumbangan ke 3 posko, maka kami segera kembali ke hotel untuk mandi dan makan malam. Malam harinya, Pk. 20.00, kami kembali lagi ke Universitas Sanata Dharma. Kami akan bermain dan membagikan hadiah untuk anak-anak pengungsi.

[caption id="attachment_77397" align="aligncenter" width="300" caption="Felix, salah satu anggota tim kami sedang menjadi MC "]

12908804051994592839
12908804051994592839
[/caption]
1290880560729363929
1290880560729363929
[caption id="attachment_77400" align="aligncenter" width="300" caption="Berfoto dengan 3 anak pengungsi yang sudah mendapat hadiah "]
12908808871563111808
12908808871563111808
[/caption] Minggu, 14 November 2010, Kami melanjutkan misi kami lagi yaitu menghabiskan sumbangan yang telah dibawa dari Jakarta. Kali ini kami pergi ke Taman Kuliner yang ada di Condong Catur. Taman kuliner sementara ditutup dan dijadikan untuk posko pengungsian. [caption id="attachment_77401" align="aligncenter" width="300" caption="Kios yang dijadikan tempat tinggal sementara para pengungsi "]
12908811461929805955
12908811461929805955
[/caption]
12908812501043457281
12908812501043457281
12908814611081036384
12908814611081036384

Setelah dari taman kuliner - condong catur, lalu kami melanjutkan ke Rumahnya pak Setianan yang berada di Kaliurang. Di rumahnya Pak Setianan, sudah ada kurang lebih 20 kepala keluarga. Mereka menceritakan kepada kami keadaan mereka, bahkan mereka tidak sempat membawa apa2 lagi, hanya baju di badan. Ada 1 ibu yang mengaku bahwa sudah hampir 3 minggu tidak ganti baju karena tidak punya pakaian.

[caption id="attachment_77405" align="aligncenter" width="300" caption="Dengan ibu-ibu pengungsi "]

1290881761726971926
1290881761726971926
[/caption] [caption id="attachment_78248" align="aligncenter" width="300" caption="Ibu-ibu sedang memilah milih baju yang diinginkan"]
1291308925381783167
1291308925381783167
[/caption] [caption id="attachment_78251" align="aligncenter" width="300" caption="Mobil penuh dengan sumbangan"]
1291309717482729796
1291309717482729796
[/caption] Demikian cerita yang dapat saya bagikan kepada kompasianer.. Pasca erupsi, pengungsi masih membutuhkan pertolongan dari kita... Mari berbagi kasih dengan sesama.. :) Salam hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun