Mohon tunggu...
Bernessa Kamelia
Bernessa Kamelia Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Surabaya

hobinya gambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Teori Belajar Behavioristik

21 Desember 2022   03:29 Diperbarui: 21 Desember 2022   03:31 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori ini pertama kali di cetuskan oleh Gagne dan Berliner, mereka menganggap bahwa segala perubahan tingkah laku bisa saja terjadi karena pengalaman belajar. Teori ini menekankan pada stimulus dan respon, stimulus artinya segala sesuatu yang di berikan guru kepada siswa, seperti pedoman belajar, alat peraga, daftar hitung matematika seperti tabel perkalian,serta  pembagian juga pengurangan dan cara-cara yang dapat membantu siswa dalam memahami proses pembelajaran. Sedangkan respon artinya tanggapan siswa tentang apa yang di berikan guru tersebut. Di dalam teori ini yang di perhatikan adalah stimulus dan respon selain itu, faktor lain dianggap tidak penting atau tidak perlu di perhatikan.

Namun, ternyata tak hanya itu saja yang dapat menjadi faktor penilaian terhadap teori ini, ada faktor lain seperti penguatan (reinforcement)  yaitu, segala sesuatu yang dapat memperkokoh timbulnya respon. Seperti , jika respon yang di berikan siswa kepada cara belajar guru positive maka, respon tersebut akan semakin kuat. Semisal, Ketika guru memberikan 5 soal kuis, dan respon dari siswa positif, maka siswa tersebut akan semangat belajar untuk mengerjakan kuis selanjutnya. Namun sebaliknya, jika respon dari siswa itu negative, maka hal tersebut akan membuat semangat belajar siswa semakin berkurang, siswa akan semakin malas dan suka menunda-nunda waktu belajarnya.

Edwin Ray Guthrie mengatakan bahwa hubungan stimulus dan respon cenderung hanya bersikap sementara, maka dari itu pendidik di harapkan mampu menjaga hubungannya dengan siswa sebaik mungkin dengan cara memberikan stimulus sesering mungkin. Edwin beranggapan bahwa jika seorang guru memberikan stimulus dengan berbagai cara, itu akan memperkuat hubungan guru dengan siswa. Tak hanya itu, Edwin juga beranggapan jika pemberian hukuman (punishment) di waktu yang tepat akan membuat tingkah laku dan kebiasaan siswa berubah, namun Ketika pengaruh penguatan (reinforcement) di kemukakan skinner beranggapan bahwa hukuman (punishment) tidak lagi di gunakan/ di perhatikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun