Mohon tunggu...
Bernardus PanduSetyo
Bernardus PanduSetyo Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya penulis pemula yang ingin belajar

Terima kasih telah membaca karya-karya saya, semoga bisa menginspirasi anda!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Sapi hingga Kuda, Perjuangan Prapto hingga Masa Tuanya

12 November 2019   13:49 Diperbarui: 12 November 2019   14:06 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

"Kalau gak dapat penumpang ya saya gak dapat duit untuk makan," ujarnya.

Sumber: Dokumen pribadi
Sumber: Dokumen pribadi
Menjadi tukang andong adalah pekerjaan satu-satunya baginya untuk mengais uang demi kebutuhan hidupnya. Ia harus tetap berusaha untuk bertahan hidup bersama istrinya. Di samping itu, semua anak-anaknya sudah berkeluarga dan mendapatkan penghasilannya sendiri.

Meskpun begitu, ia memilih untuk tetap rendah hati. Ia menekankan, apapun pekerjaan yang ia lakoni, yang terpenting ia sudah bersikap jujur. Jujur baginya berarti jujur pada pekerjaan, orang lain, dan dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun