Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Dari puisi yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono ini, beliau menggunakan kata "aku" pada kata pertamanya, kata aku biasanya merujuk pada kata ganti orang pertama yang tidak formal, tetapi bersifat sopan untuk bahasa sehari-hari.Â
Kata selanjutnya adalah "ingin", kata ini merujuk pada pembuatan rencana atau belum melakukan, sang orang pertama yang tadi digambarkan oleh kata aku belum melakukan hal yang ada pada keterangan berikutnya. Keterangan itu ialah "mencintaimu" mencintai tidak harus selalu kisah cinta yang romantis dan sebagainya, melainkan bisa juga mencintai sebagai hubungan lain. Kata "mencintamu" juga mengandung unsur pihak ketiga yaitu "-mu"
. Frasa "dengan sederhana" adalah keterangan dari kalimat ini, sederhana yang dimaksud adalah tidak kaya, tidak rumit, tetapi juga tidak miskin, dan tidak terlalu simpel, oleh karena itu penulis ingin mengungkapkan bahwa cintanya berada di tengah-tengah dan menggambarkan kedalamannya atau juga bisa diartikan mencintaimu secara menyeluruh.Â
Perumpamaan pertama yang digunakan sang penulis adalah "dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu". Dalam bahasa Indonesia, kata adalah satuan informasi terkecil yang bisa dikembangkan menjadi kalimat atau informasi lengkap, oleh karena itu, penulis ingin menegaskan kalimat sebelumnya yang berbunyi "mencintaimu dengan sederhana".Â
Frasa "yang tak sempat diucapkan" menggambarkan bahwa segala sesuatu dalam kisah ini sudah terlambat dan tidak akan ada waktu lagi sekarang atau waktu yang akan datang. Perumpamaan "kayu" adalah pengganti orang pertama atau sang penulis, kayu bisa jadi masih hidup atau bisa jadi sudah mati bahkan ketika yang nampak di luarnya masih sama, perumpamaan itu menunjukkan orang pertama yang sudah tidak berharap akan "kata yang tak sempat diucapkan" lagi.Â
Perumpamaan "kepada api" Â berarti "api" di sini ialah orang kedua tersebut. Frasa "yang menjadikannya abu" menjelaskan banyak : hal yang bisa membuat kayu menjadi abu adalah api yang membakarnya, sedangkan api yang membakar kayu bisa memberikan manfaat bagi dirinya dan banyak orang, contohnya api unggun.Â
Dari bait satu puisi ini, sang penulis ingin mengutarakan perasaannya yang sakit hati karena perasaannya yang digunakan untuk kepentingan orang kedua sendiri. Jadi, bait satu puisi ini menceritakan sakit hati sang penulis kepada "sang api" yang melukai perasaannya.
Pada bait kedua, penulis menggunakan kalimat yang sama pada pembuka bait pertama yaitu "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana" berarti penulis memiliki keputusan yang sudah dipertegas, bulat dan yakin.Â