Mohon tunggu...
Bernardinus Matteo Woenardi
Bernardinus Matteo Woenardi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Siswa SMA Kanisius program studi IPA yang tertarik membahas isu-isu sosial, finansial, dan perkembangan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Bidang Aktuaria

24 September 2022   12:00 Diperbarui: 24 September 2022   12:02 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Benjamin Chen, seorang aktuaris yang bekerja di perusahaan DeepLight Technology, perusahaan-perusahaan besar sekarang harus mengelola data dalam jumlah yang sangat banyak. 

Data mentah ini kemudian dievaluasi dan diproses menjadi harga/data baru bagi setiap produk sesuai dengan kondisi/situasi pelanggan. Dalam memproses data seperti ini, ilmu aktuaria sangat berguna dan divisi aktuaria pun dapat ikut membantu dalam mengolah data tersebut. Akan tetapi, seringkali divisi aktuaria dalam suatu perusahaan belum dimodernisasi atau dikembangkan lebih lanjut untuk sesuai dengan digitalisasi dan inovasi dunia modern. Maka dari itu, ia merasa bahwa terdapat dorongan yang besar bagi perusahaan-perusahaan asuransi untuk melakukan modernisasi dari divisi aktuaria supaya kinerja dan efektivitas divisi tersebut dapat meningkat. 

Dalam penyampaiannya, bahasa yang digunakan oleh Benjamin bersifat singkat, jelas, dan formal. Informasi yang ingin ia sampaikan dapat dipahami dengan mudah tanpa ada kendala apapun. artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi dan situasi dunia aktuaria. Terlebihnya, artikel ini juga ingin mengajak pembacanya untuk mengutarakan masalah ini pada perusahaan masing-masing supaya terjadi perubahan dan kemajuan dengan infrakstruktur digital aktuaria.

Dari artikel lain juga ada seorang jurnalis bernama Fredika Wahyu menulis mengenai seminar Big Data 2018 yang diadakan di Surabaya. Dalam seminar ini, terdapat tamu undangan yaitu Kepala Pusat Pembinaan Profesi Keuangan dari Kemenkeu, Langgeng Subur yang berbicara mengenai data. Ia mengatakan bahwa sekarang, data dapat diperoleh dengan mudah dan akan mempermudah aktuaris dalam menjalankan pekerjaannya. Akan tetapi, data tersebut akan sia-sia jika tidak dapat diurut dan disortir dengan baik sesuai dengan standar. Maka dari itu, ia mengajak para aktuaris Indonesia untuk membuat inovasi berdasarkan kebutuhan pengguna serta ia mengatakan bahwa PPPK sebagai regulator siap membantu perkembangan ini. 

Ajakan ini juga disuarakan oleh Direktur Statistik dan Informasi IKNB OJK, Asep Suwondo yang mengatakan bahwa sekarang, sudah banyak entitas yang membutuhkan data dan industri perasuransian tidak boleh ketinggalan dalam pengolahan data ini. Terakhirnya, terdapat pemaparan dari perusahaan asuransi berbasis di Singapura, WillisRe yang mengatakan bahwa profesi aktuaris akan berhubungan sangat erat dengan Big Data sekarang. Mereka menegaskan bahwa dalam dunia ini, para aktuaris harus mengetahui pengguna dan penghasil Big Data. 

Jika informasi ini diketahui, maka terdapat banyak sekali manfaat dari data tersebut, seperti apa yang dialami oleh WillisRe. Bahasa yang digunakan dalam artikel ini bersifat formal dan sopan sebab berasal langsung dari instansi PPPK yang berada di bawah Kementerian Keuangan. Artikel ini yang bertujuan untuk memberikan ringkasan mengenai apa yang dibicarakan pada seminar Big Data 2018 dan apa yang harus dikembangkan oleh para aktuaris Indonesia.

Berdasarkan kedua artikel yang terdapat diatas, dapat diketahui bahwa kita sedang membahas mengenai ilmu aktuaria, namun apa sebenarnya itu aktuaria? Menurut Institut Teknologi Bandung, aktuaria merupakan ilmu yang menerapkan matematika dan statistika dalam pengelolaan risiko keuangan di masa depan. Hal yang dimaksud dengan risiko masa depan adalah kemungkinan peristiwa risiko terjadi, jumlah dana yang perlu dipersiapkan pada situasi itu, dan apa saja yang dapat dipersiapkan sekarang untuk mengatasi masalah di masa depan. Dalam program studi sarjana aktuaria, seorang mahasiswa akan belajar mengenai komputasi matematika, makroekonomi, peluang, statistika matematika, dan matematika asuransi jiwa. Mata kuliah tersebut akan melatih seorang mahasiswa untuk berpikir secara logis dalam menghitung probabilitas suatu situasi dan perikiraan atau estimasi biaya yang dibutuhkan di masa depan. Seseorang hanya dapat disebut sebagai seorang aktuaris setelah ia berhasil menyelesaikan ujian-ujian aktuaria yang disediakan oleh organisasi aktuaria regional. Dari halaman situs Persatuan Aktuaris Indonesia, seorang aktuaris umumnya bekerja di industri keuangan, seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan konsultan investasi. Contoh dari pekerjaan seorang aktuaris di perusahaan asuransi adalah untuk merancang produk baru, mengatur harga premi, dan menghitung nilai jual suatu perusahaan.

Pada intinya, ilmu aktuaria adalah seperti tupai yang menyiapkan makanan untuk musim dingin. Sebagai seorang aktuaris, kami harus menghitung kemungkinan terjadinya kelaparan di musim dingin dan mencocokannya dengan jumlah kacang yang kami simpan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kami dapat bertahan selama musim dingin sampai cuaca hangat pada musim semi.

Nah setelah mengetahui apa itu aktuaria, teman-teman pasti juga pengen tahu, apa sih visioner atau prediksi tentang aktuaria pada masa yang akan mendatang. Di masa depan, terdapat dua kemungkinan. 

Pada opsi pertama, perusahaan-perusahaan asuransi memiliki pandangan masa depan jangka pendek dan tidak memanfaatkan kehadiran Big Data/teknologi serta memutuskan untuk melanjutkan bisnis seperti biasa saja tanpa perkembangan besar. Akhirnya, ketika semua perusahaan lain sudah memiliki infrastruktur dan sistem yang maju untuk mengolah Big Data, mereka akan menyadari bahwa seharusnya mereka mempersiapkan ini sebelumnya. Sehingga, industri asuransi melambat dan membutuhkan waktu yang banyak untuk kembali di tingkat industri besar lainnya. Hal ini akan berakibat pada perkembangan dipercepat yang meningkatkan kemungkinan terjadinya permasalahan finansial ataupun sosial dalam perusahaan tersebut. Walaupun mereka berhasil menjadi seperti industri lain, pertumbuhan yang terlalu dipercepat telah menyebabkan banyak sekali masalah dalam perjalanan menuju keberhasilan tersebut. 

Pada opsi kedua, perusahaan-perusahaan asuransi memiliki pandangan masa depan jangka panjang dan memutuskan untuk menyiapkan infrastruktur Big Data/teknologi dari sekarang. Dengan investasi yang besar, mereka dapat menjadi pionir dalam dunia perkembangan data serta tidak ketinggalan zaman ketika terjadi revolusi teknologi. Ketika hal ini tercapai, perusahaan-perusahaan tersebut akan menjadi jauh lebih maju dibandingkan industri lainnya yang berarti kesejahteraan yang lebih tinggi bagi masyarakat maupun karyawannya. Mereka telah berhasil menjadi yang terbaik dan terunggul dalam seluruh industri dengan permasalahan minim sebab perkembangan yang mereka lakukan sudah direncanakan jauh sebelumnya secara teliti. Mereka telah bersiap untuk musim dingin dan dapat menikmati kacang yang telah mereka siapkan sebelumnya.

Akan tetapi, hal ini hanya bisa tercapai apabila perusahaan-perusahaan asuransi bersifat: Terbuka untuk perubahan Hal-hal seperti Big Data dan juga perkembangan teknologi merupakan sesuatu yang baru untuk dunia asuransi. Bagi seorang aktuaris, semua hal tersebut merupakan sarana yang dapat mempercepat serta mendukung kinerja mereka. Tetapi, perusahaan asuransi harus berani untuk mencoba dan mengimplementasi perubahan ini karena jika mereka berhasil, maka merekalah yang akan memimpin industri ini serta menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk mengembangkan perusahaan mereka sendiri. Berpikir jangka panjang Terlebihnya, semua ini tidak dapat dicapai jika perusahaan-perusahaan asuransi tidak dapat berpikir secara jangka panjang. Walaupun invenstasi dan dana yang harus dikeluarkan sekarang cukup banyak, keuntungan dari perkembangan ini lebih banyak serta besar dari modal awal tersebut. Selain itu, mereka juga harus menyadari bahwa dalam industri ini, terdapat banyak sekali kompetitor sehingga akan lebih baik jika mereka bisa mempersiapkan perkembangan ini dengan lebih matang serta lama dibandingkan yang lain. Pada akhirnya, merekalah yang akan mendapat keuntungan dari penerapan sistem ini.

Jadi jika kita ingin tarik sebuah kesimpulan dari seluruh artikel ini, aktuaria merupakan ilmu yang membahas mengenai manajemen risiko, khususnya risiko keuangan yang berhubungan dengan asuransi. Walaupun sejauh ini industri asuransi, yang juga memuat industri aktuaria, telah berjalan dengan lancar, perkembangan terbaru dalam dunia teknologi seperti big data dan infrastruktur teknologi lainnya telah membuka kesempatan bagi aktuaris untuk menilai risiko industri mereka sendiri. Apakah lebih baik untuk merombak sistem yang lama dan menggantinya dengan sistem yang dapat memanfaatkan perkembangan baru ini? Apakah lebih baik untuk tetap menggunakan sistem sebelumnya yang telah terbukti bekerja? 

Secara jangka panjang, pilihan yang benar adalah untuk mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan diri dengan kemajuan sekitar. Seperti tupai yang menyiapkan kacang untuk musim dingin, jika sudah dipersiapkan dari sekarang, maka keuntungan yang didapat di masa depan akan lebih banyak. Dengan mempersiapkan infrakstruktur serta sistem yang dapat memanfaatkan perkembangan teknologi ini dari awal, perusahaan-perusahaan asuransi mendapat suatu headstart untuk menjadi pionir dalam penggunaan Big Data dalam salah satu industri terbesar di dunia. [NKA26]

Sumber:

Chen, Benjamin. 2022. Three Stages of Actuarial Modernization: Some observations, thoughts, and practices. Schaumburg, IL: The Actuary Magazine. Diakses pada 26 Agustus 2022 (https://theactuarymagazine.org/three-stages-of-actuarial-modernization/)

Institut Teknologi Bandung. 2019. Informasi Umum Program Studi Sarjana Aktuaria. Diakses pada 7 September 2022 (https://www.itb.ac.id/program-studi-sarjana-aktuaria)

Persatuan Aktuaris Indonesia. 2022. Siapa itu Aktuaris? Diakses pada 7 September 2022 (https://www.aktuaris.or.id/page/content/4/siapa-itu-aktuaris)

Wahyu, Fredika. 2018. Aktuaris, Bersiapkan Untuk Berubah!. Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan. Diakses pada 31 Agustus 2022 (https://pppk.kemenkeu.go.id/in/post/aktuaris,-bersiapkan-untuk-berubah!)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun