Sastra Kopi Subuh adalah sebuah nama pena. Sempat berkunjung ke pulau cendrawasih yakni Papua tepatnya di Manokwari dan beberapa tulisan pun dilahirkan di sana. Berikut mengutip beberapa puisi tersebut.
         DI TEDUH WAJAHMU
                  (SKS)
           Di teduh wajahmu
           yang sebiru langit
       tempat harapan 'ku gantung
         Di sana, hatiku terbang,
           tanpa peduli tinggi
           lalu kembali jatuh
         penuh luka, juga patah
                  Manokwari, 05 Mei 2021
SI MANIS DI TEMBOK RUMAH TUA
               (SKS)
Sebuah rumah tua yang sudah lama kita tinggalkan
Semenjak kau dan aku memilih jalan masing-masing.
Kebetulan, tanpa diminta, hatiku sedang lewat di depannya. Hanya sekedar berjalan melepas penat setelah lama sibuk berlari dan kebingungan.
Ku lihat seorang tukang memahat wajahmu menggunakan jarum jam di antara retak-retak tembok.
Ku amati sebentar, walau bercampur lumut dan lapuk, kau masih saja Si Manis yang pandai menggodaku.
         Manokwari, 03 Mei 2021
          PULANGLAH
             (SKS)
Hatiku tersesat
Kau tinggalkan aku seorang diri
mengembara menuju puisi paling tajam
mengiris setiap luka, tipis-tipis, hingga renyah untuk dinikmati dalam hanyutan kesepian
Dimanakah dirimu?
Pulanglah, aku merindukanmu.
            Manokwari, 11 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H