Slamat pagi semua kunantikan dirimu didepan kelasku menantikan kami ,guruku tersayang guruku tercinta tanpamu apa jadinya aku tak bisa baca tulis mengerti banyak hal guruku terima kasihku…..
Diatas adalah sebagian dari lagu guruku tersayang ,lagu itu biasa dinyanyikan anak anak sekolah untuk Bapak dan Ibu gurumya saat perpisahan atau saat memperingati hari guru . Pesan dari lagu sangat bagus bahwa tanpa guru tidak mungkin ada Dokter,Polisi dll. Menjadi Presiden sekalipun semua berawal dari guru . Dari mulai mereka sekolah dasar sampai perguruan tinggi semua melalui guru atau dosen untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bagi beberapa orang bahkan ada yang mengikuti pendidikan Taman Kanak – Kanak atau TK, karena saat itu TK belum banyak seperti sekarang ini.
Menjadi guru atau tenaga pendidik bukan semudah yang dibayangkan, menjadi guru adalah suatu profesi yang harus dijalankan secara profesionalitas, Profesional artinya ahli dalam bidangnya dan berkualitas dalam pekerjaannya.
Namun tidak cukup hanya berkualitas saja tapi harus berintegritas dan memiliki personality yang baik. Seperti yang tercantum dalam Undang –Undang no 14 tahun 2005 menjadi guru harus memiliki empat kompetensi. Kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik. Guru dapat diartikan seseorang yang digugu dan ditiru.
Dalam arti apa yang dikerjakan gurunya pasti anak akan mengikuti. Maka ada istilah guru kencing berdiri murid kencing berlari.
Anak - anak cenderung lebih percaya dengan gurunya daripada orang tuanya, khususnya anak SD dan TK pasti anak-anak akan mengatakan” kata bu guru harus begini “ artinya ibu gurunya yang paling benar menurut mereka bahkan tidak jarang orang tua meminta tolong kepada gurunya supaya anaknya mau potong rambut atau supaya mau makan sayur, hal sepele kelihatannya namun orang tua akan sangat berterima kasih kepada gurunya karena anaknya mau potong rambut, makan sayur dll.
Itulah guru seseorang yang ucapannya digugu ( menjadi panutan) dan ditiru oleh anak anak didiknya.
Guru TK adalah guru yang paling membutuhkan kesabaran dalam menghadapi anak anak didiknya, guru TK harus welas asih ,harus penuh cinta dan menjadikan anak TK adalah anaknya. Menggendong saat mereka menangis, memeluknya saat mereka rewel, menyuapinya saat anak tidak mau makan seperti temannya. Diluar itu bu guru masih harus mengajar, pembelajaran di TK itu sangat jauh beda dengan SD maupun kelas besar lainnya. Ibu guru di TK sudah melakukan penilaian saat anak pertama kali datang ke sekolah apakah anak mau memberi salam pada gurunya ,apakah dia tersenyum atau mungkin cemberut dari situ bisa langsung dilakukan penilaian observasi , dan begitu seterusnya karena di TK itu yang dinilai adalah lima bidang pengembangan bahasa, Fisik motorik,kognitif , sosial emosional, nilai agama dan moral serta seni yang sudah terintegrasi didalamnya . Pendidikan karakter juga sudah ditanamkan saat anak-anak belajar di TK .
Ada beberapa yang masih beranggapan guru TK itu paling mudah dan gampang hanya mengajari nyanyi dan tepuk tangan. Karena mereka tidak pernah turun langsung ke lapangan dan melihat bagaimana kegiatan pembelajaran di TK.
Bagaimana ibu guru di TK mengajar dengan suara yang nyaris teriak kadang kadang harus gerak cepat mengejar anak didiknya yang lari keluar, terkadang ada juga anak yang tantrum nangis sambil teriak bahkan kadang bu gurunya juga ikut ditendang atau terkena muntahan anak, namun tetap saja harus senyum, merangkul, memuji anak tersebut sampai anak diam. Ibu guru juga masih harus membuat persiapan untuk mengajar besoknya, menyiapkan RPPH dan alat peraganya.
Di Indonesia guru TK masih dianggap sebelah mata, dan tidak semua guru TK mendapatkan honor yang mencukupi bahkan jauh dibawah upah minimum regional ( UMR), namun mereka tetap tersenyum dan tulus mengajar. Pernah suatu kali saya naik angkutan umum sebelah saya bapak - bapak bertanya kepada saya.