Mohon tunggu...
Bernaliza fuad
Bernaliza fuad Mohon Tunggu... Akuntan - Berselancar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Harapan adalah tiang yang menyangga dunia. (Pliny the Elder)

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Indonesia Katanya Pelanggar HAM, Kok Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB

19 Oktober 2019   18:45 Diperbarui: 19 Oktober 2019   18:53 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Propaganda negatif soal pelanggaran HAM di Indonesia akhirnya terbukti tidak benar. Hal itu hanyalah provokasi sesat yang digalang oleh beberapa pihak untuk mendiskreditkan pemerintah Indonesia.

Pasalnya, Indonesia baru-baru ini justru terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2020-2022 mendatang.
Negara kita memperoleh posisi itu setelah mengantongi 174 suara dalam pemilihan yang dilaksanakan di markas besar PBB di New York, Kamis (17/10/2019).

Logikanya sederhana saja, jikalau Indonesia benar-benar melakukan pelanggaran HAM, lantas mengapa Indonesia saat ini justru terpilih menjadi anggota Dewan HAM?

Sebuah negara tak mungkin terpilih menjadi anggota Dewan HAM kalau terbukti melakukan pelanggaran HAM. Ini membuktikan bahwa reputasi kita soal HAM di dunia internasional cukup baik dan tidak bermasalah.

Perlu diketahui, Indonesia pernah menjadi anggota Dewan HAM PBB sebanyak empat kali. Dan setelah mengantongi suara terbanyak di kawasan negara Asia Pasifik terbanyak dalam pemilihan di Mabes PBB New York, Indonesia mendapat kehormatan dengan kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB.

Jadi, isu-isu pelanggaran HAM di Papua itu atau di tempat lain di Indonesia sebenarnya adalah narasi basi yang terus diangkat oleh para Social Justice Warrior (SJW). Mereka suka membuat ribut di media sosial, lantaran memang hidupnya bergantung dari itu.

Kini, kita bisa melihat fakta yang sebenarnya. Jangan mau digiring opini negatif mereka yag tak mau Indonesia maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun