Mohon tunggu...
Bernajihatun Mumtahina
Bernajihatun Mumtahina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya dari universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan

7 Juli 2024   08:57 Diperbarui: 7 Juli 2024   09:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi atau bahasa nasional di Indonesia.

Selama ini, Bahasa Indonesia telah menyatukan rakyat dari 17.000 pulau, 350 kelompok suku, dan 750 bahasa daerah.

Bahasa Indonesia sendiri berasal dari Bahasa Melayu, yang terus mengalami perkembangan seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo, dan yang sekarang Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Pada tanggal 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan, bertepatan dengan Sumpah Pemuda.

Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu yang telah digunakan di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7.

Salah satu buktinya adalah ditemukannya prasasti di Palembang pada 683, yang penulisannya menggunakan Bahasa Melayu.

Penggunaan Bahasa Melayu tidak terlepas dari pengaruh Kerajaan Sriwijaya, yang pada masa itu menguasai perdagangan di wilayah Pulau Sumatera.

Sejak saat itu, Bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa sehari- hari oleh rakyat di sekitar Selat Malaka.

Seiring berkembangnya zaman, Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca, atau bahasa perhubungan antargolongan, pedagang, dan kerajaan, yang akhirnya terus meluas di Nusantara.

Hal ini terus berlangsung hingga abad ke-17, ketika Indonesia diduduki oleh kolonial Belanda.

Memasuki abad ke-20, rakyat pribumi mulai merasa membutuhkan sesuatu untuk bisa mengikat mereka sebagai bangsa.

Rakyat Indonesia kemudian sepakat untuk menjadikan bahasa Melayu, yang telah distandarkan oleh pengguna di Tanah Air, sebagai pemersatu.

Bahasa Melayu, yang telah distandarkan oleh pengguna di Nusantara, kemudian disebut bahasa Indonesia, yang baru mendapatkan momentumnya pada 28 Oktober 1928, ketika Sumpah Pemuda.

Antara 1926-1928, ketika perjuangan kaum Nasionalis sedang membara, diselenggarakan Kongres Pemuda sebanyak dua kali.

Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928, melahirkan draf Sumpah Pemuda, yang salah satu isinya berbunyi, "Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

Salah satu kalimat dalam Sumpah Pemuda tersebut merupakan deklarasi resmi bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia juga diterima oleh masyarakat pribumi, yang berarti bahasa ini telah menjadi bahasa pemersatu bangsa.

Pada 25-28 Juni 1938, dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia di Solo.

Kongres tersebut menghasilkan pengukuhan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, yang ditetapkan dalam Pasal 36 UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun