Mohon tunggu...
Bernadyta Anggyta
Bernadyta Anggyta Mohon Tunggu... Lainnya - Masih Pemula

Hai aku Berna lulusan Ilmu Komunikasi yang berfokus pada bidang media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Bukti Buzzer Mampu Menguasai Twitter Melalui Kasus Video Bintang Emon

17 Oktober 2022   05:51 Diperbarui: 31 Oktober 2022   19:21 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah videonya viral dan ada sebagian orang yang tersinggung atau tidak terima bahkan mungkin haters dari Bintang Emon sendiri meminta jasa buzzer supaya Bintang Emon terkena imbasnya. Namun, semakin lama berita ini semakin terkenal dan mulai mencurigai kenapa Bintang Emon dapat didiaknosa bahwa dia narkoba padahal awalnya hanya mengutarakan keadilan yang terjadi didalam kasusnya Novel Baswedan.

Pekerjaan buzzer semakin kesini mulai bebas yang menyebabkan dapat dipergunakan oleh orang banyak dan bertemu orang jahat. Buzzer mulai berdampak negatif akibat banyak yang membuat akun palsu atau sewa hanya untuk mengutarakan keburukan atau mengkritik seseorang yang tidak disukai.

Buzzer sebenarnya sangat berguna dan bermanfaat jika dipergunakan dengan benar dan tidak berlebihan. Buzzer mampu mengangkat hal berat didalamnya yaitu industri media yang mampu diolah dikala perkembangan jaman juga semakin cepat.

Menyikapi buzzer sendiri jangan emosi dan melawan tetapi kumpulkan sebuah bukti baru supaya bisa segera membuktikan secara langsung ke media. Cara membedakan buzzer dengan akun biasa yaitu buzzer akan lebih sering update tertata karena sudah dijadwalkan.

Buzzer benar adanya dia dapat membuat Twitter sangat padat dengan aktivitas penggunanya akibat mereka terus berusaha dimana konten yang mereka buat dibaca terus oleh umat dan semoga menarik. Adanya buzzer ini mendongkrak untuk mempermudah hidupnya supaya tidak akan mudah cengeng dan baperan.

Diharapkan selanjutnya buzzer semakin diatur dan lebih diperhatikan supaya tidak lagi banyak menyebarkan hoax (berita bohong) hanya untuk mencari view (penonton) ataupun sensasi. Buzzer yang dibuat untuk balas dendam juga tidak baik adanya, maka seharusnya para buzzer dan sosial media diatur lagi supaya tidak mudah untuk para buzzer membuat konten yang tidak sesuai dengan faktanya.

INFOGRAFIS

whatsapp-image-2022-10-31-at-16-23-30-635fb761daf0bc5687306282.jpg
whatsapp-image-2022-10-31-at-16-23-30-635fb761daf0bc5687306282.jpg
DAFTAR PUSTAKA

Widodo, Y. (2020). Buku Ajar: Jurnalisme Multimedia. ProdiIlmu Komunikasi UAJY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun