Â
Berita tentang Michell Payne mungkin sudah tidak aktual lagi, tetapi cerita tentang keberhasilannya menjadi juara di Melbourne Cup 2105 akan terus diingat sepanjang masa. Di kejuaraan pacuan kuda paling bergengsi di seluruh Australia yang disebut "The race that stops a nation", Michelle Payne memacu kuda Prince Of Penzance’s di lapangan Flemington masuk garis finish dengan telak mengalahkan kuda pacuan asal Inggris, Max Dynamiteby. Cerita perjuangan Michelle Payne kemudian banyak dimuat di berbagai media. Kemenangannya menjadi inspirasi tidak saja untuk joki wanita tetapi untuk semua orang yang menginginkan kesuksesan.
Saya sendiri tidak mengerti apapun tentang pacuan kuda, tetapi hal hal yang dapat menjadi sumber inspirasi, sumber penyemangat, sumber pelajaran hidup dan sumber positif lainnya , selalu menarik perhatian saya. Sejak mendengar kata sambutan di panggung kemenangan Melbourne cup 2015 sampai kemudian dalam acara tv Weekend Sunrise – Australia, saya menangkap banyak hal positif dari Michelle Payne.
Â
 menjadi juara di Mebourne Cup 2015 merupakan kemenangan yang sangat emosional bagi Michelle PayneÂ
Â
Â
Â
Dari Michelle Payne, kita bisa belajar untuk :
1. Dream big.
Michelle Payne bercerita bahwa  sehari sebelum berlomba di  Melbourne cup ia bermimpi memenangkan kejuaraan tersebut. Tetapi sesungguhnya dia sudah memimpikan kemenangan itu sejak ia kecil. Dalam sebuah wawancara di sekolah, Michelle Payne mengutarakan cita citanya untuk menjuarai Melbourne Cup. Sebuah mimpi besar bagi seorang anak kecil yang berumur 5 tahun. Mimpi besar yang perlu waktu 25 tahun untuk bisa diwujudkan. Di usia 30 tahun akhirnya dia menjadi juara Melbourne cup. Perjuangan meraih mimpi ini sudah dimulai sejak dini. Dari kecil Michelle Payne rajin ikut sang ayah, Paddy Payne yang memang seorang pelatih kuda. Michelle Payne  ingat ketika masih kecil, ia sering mendatangi Paddy Payne yang sudah tidur dan memegang erat tangan sang ayahnya, supaya ketika pagi dia ikut dibawa ke stabble. Michelle Payne  membantu mengurus kuda, membersihkan kandang, latihan berkuda dan banyak mengikuti lomba.
Jadi, ayo ! Ayo bermimpi besar dan bangun mimpi itu dari sejak dini. Tidak perlu diingatkan untuk jangan hanya sekedar bermimpi. Tentu kita tahu bahwa mimpi hanya tinggal mimpi kalau kita tidak segera membangun apa yang kita impikan.
Â
Michelle Pyane ketika pulang menemui ayahnya yang hanya menyaksikan Melbourne cup dari rumah di Ballarat, Victoria, Australia.
2. Kalau jatuh, bangun lagi.
Jatuh yang dialami Michelle Payne adalah jatuh dalam arti sebenarnya yang menyebabkan dua kali cedera parah. Tahun 2004 Michelle Payne jatuh sehingga terjadi pendarahan pada otak dan bahkan tengkoraknya retak. Hal ini sempat membuat keluarganya mencoba menghentikan mimpi Michelle Payne, tapi dia memilih untuk melanjutkan karirnya. Kecelakaan parah kedua terjadi tahun 2012 ketika dia terlempar di atas kepala kuda El Devine sehingga mengalami retak tulang. Lagi, Michelle Payne tidak menyerah pada mimpinya. Dia bangkit melanjutkan membangun mimpi dan 3 tahun kemudian dapat membuktikan bahwa tidak ada hal apapun yang bisa menghentikan dirinya untuk meraih Melbourne cup.     "Kalau jatuh, bangun lagi" , banyak yang sudah mengatakan hal ini dengan versi yang berbeda-beda dan semuanya benar. Jatuh dan gagal  harus menjadi hal wajar dan menjadi bagian dalam mencapai kesuksesan.   Bangun, bangkit lagi, lari lagi mengejar mimpi. Jangan berhenti sampai berhasil.
Â
Michelle Payne tetap kembali ke arena pacuan kuda sekalipun pernah mengalami cedera parah
Â
3. Dekatlah dengan orang orang yang mendukung mimpimu.
Michelle Payne adalah bungsu dari 10 bersaudara dan 7 saudara kandungnya juga berprofesi sebagai joki. Hubungan keluarga Payne sangat dekat dan sangat saling mendukung, apalagi setelah keluarga ini ditinggal oleh Mary, ibu mereka yang meninggal dalam kecelakaan mobil. Paddy Payne menggambarkan keeratan kelurganya dengan kata kata ini  "We've had some good success and some bad luck as well. We're a close family and we get on good and my kids get on good, it's lovely for me to see that".Â
Michelle Payne mengakui bahwa kemenangannya adalah hasil dukungan banyak pihak yang dekat dengan dirinya, terutama keluarganya. Ketika mengalami hari buruk dan kekalahan, keluarga juga menjadi tempat 'pulang' untuk Michelle Payne.  Kepada mereka semua yang mendukung kemenangannya, Michelle Payne panjang lebar menyampaikan ucapan terima kasih.
Kemenangan besar memang memerlukan dukungan dari banyak pihak dan  tentu kita harus dekat dengan orang orang yang kita harapkan dapat memberikan dukungan itu.
Â
Michelle Payne dengan ayahnya yang kini berusia 79 tahun
Â
di kiri adalah Mary Payne dan di kanan adalah foto keluarga Paddy Payne dengan 10 orang anak
Â
Michelle Payne terutama amat dekat dengan saudara laki lakinya Stevie yang down syndrome. Stevie berperan sebagai strappper kuda Prince of Penzance’s. Stevie sudah sekitar 8 tahun  bekerja di stable milik Darren Weir. Michelle Payne mengatakan bahwa kemenangan ini adalah "It's me and Stevie together".
Â
 sebagai dua bungsu dari 10 bersaudara Michelle Payne dan Steviel sudah amat dekat sejak kecil
Â
Khusus untuk wanita, katakan kita juga bisa
 "I want to say to everyone else get stuffed because women can do anything and we can beat the world", ini dikatakan Michelle Payne di pangung kemenangan Melbourne cup 2015. Dalam sejarah 155 tahun Melbourne cup, Michelle Payne adalah wanita pertama yang memenangkan Piala Melbourne. Tidak mudah untuk menjadi juara di arena yang sebetulnya didominasi oleh kaum laki laki.
Michelle Payne merasakan ada pihak-pihak yang sempat meragukan kemampuannya untuk memenangkan kejuaraan ini hanya karena dirinya perempuan. Joki wanita seringkkali disepelekan dan didiskriminasi oleh pelatih maupun pemilik kuda.
Pernyataan Michelle Payne juga didukung oleh sang pelatih kuda Darren Weir. Dia mengatakan bahwa sulit bagi wanita untuk masuk ke pacuan Melborne cup apalagi memenangkan lomba ini. Masuk 10 besar saja sudah menjadi hal yang bagus.
Kenyataannya, Michelle Payne mampu membuktikan bahwa gender tidak relevan dalam menentukan kehebatan seseorang dalam arena berkuda.
Belajar dari  Michelle Payne, sebagai wanita kita harus yakin bahwa gender tidak relevan untuk dijadikan alat ukur kemampuan dan kehebatan seseorang dalam bidang yang saat ini kita jalani.
Â
kemenangan Michelle Payne membawa optimisme tidak hanya bagi joki wanita tetapi untuk semua wanita
Â
Â
Melbourne cup yang disebut 'the race that stops a nation' tahun ini membawa banyak kisah inspiratif karena  Michelle Payne yang menjadi juara.  Kekuatan seorang wanita, kedekatan sebuah hubungan keluarga, dukungan pada anak down syndrome dan banyak kisa inspiratif lainnya yang membuat harian Brisbane times menyebut Melbourne Cup 2015 disebut sebagai  ' the race that inspired a nation'. Khusus untuk kedekatan Michelle Payne dan Stevie, harian Herald sun menyebut Melbourne cup kali ini adalah 'the hug that stopped a nation.
Â
Sang juara Michelle Payne memang pantas menjadi inspirasi bagi kita semua.
Foto foto saya ambil dari program tv Weekend Sunrise 7 Australia, edisi 4 November 2015 yang membahas tentang Michelle Payne.
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H