Mohon tunggu...
Bernadetta Kristi Wijayanti
Bernadetta Kristi Wijayanti Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Gigi Spesialis Ortodonti

Dokter gigi spesialis ortodonti lulusan Universitas Indonesia, berfokus pada perawatan maloklusi gigi dengan menggunakan kawat gigi, clear aligners, dan perangkat ortodonti lainnya untuk memperbaiki posisi gigi dan rahang. Berkomitmen memberikan perawatan berkualitas demi senyum sehat dan estetis di SmileXpress Orthodontics and Aesthetics Dental Clinic, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gigi Tonggos Bukan Sekadar Masalah Estetika

10 Juli 2024   18:30 Diperbarui: 10 Juli 2024   19:36 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gigi tonggos atau protruding teeth adalah kondisi dimana gigi depan atas menonjol ke depan lebih dari posisi normal. Gigi tonggos dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik genetik maupun lingkungan.

Genetika memainkan peran penting dalam menentukan struktur rahang dan gigi seseorang, sehingga jika orang tua atau anggota keluarga lain memiliki gigi tonggos, kemungkinan besar anak mereka juga akan mengalami kondisi yang sama.

Selain faktor genetik, kebiasaan buruk pada masa anak-anak, seperti mengisap jempol, menggunakan dot atau botol susu terlalu lama, dan kebiasaan menggigit benda keras, dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi dan rahang, menyebabkan gigi tonggos.

Maloklusi, istilah medis untuk gigi yang tidak sejajar dengan baik ketika mulut ditutup, juga bisa terjadi karena pertumbuhan rahang yang tidak proporsional atau ukuran gigi yang tidak sesuai dengan ukuran rahang.

Beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit periodontal yang parah, dapat menyebabkan gigi bergeser dan menjadi tonggos, sementara gangguan endokrin atau pertumbuhan abnormal pada rahang juga bisa menjadi penyebab.

Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai masalah estetika semata, kenyataannya gigi tonggos dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Berdasarkan penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of Dental Research, gigi tonggos bukan hanya berdampak pada penampilan tetapi juga memiliki implikasi medis yang serius.

Meningkatnya Risiko Trauma Gigi

Penelitian dari Journal of Dental Research menunjukkan bahwa gigi tonggos dapat meningkatkan risiko trauma gigi. Karena posisi gigi yang menonjol, mereka lebih rentan terhadap cedera akibat benturan atau kecelakaan. Cedera pada gigi ini dapat menyebabkan patah gigi, kerusakan jaringan gigi, dan bahkan kehilangan gigi jika tidak segera ditangani.

Jika gigi yang cedera tidak segera dirawat, bisa timbul komplikasi lebih lanjut seperti infeksi atau abses gigi, yang memerlukan perawatan lebih intensif dan mungkin lebih mahal.

Masalah Pengunyahan dan Berbicara

Gigi yang menonjol atau tidak sejajar dapat menyebabkan gangguan dalam proses pencernaan karena makanan tidak dikunyah dengan benar, sehingga dapat mengakibatkan masalah pencernaan seperti dispepsia, berkurangnya penyerapan nutrisi, serta berpengaruh terhadap kesehatan umum seseorang. 

Kesulitan berbicara dengan jelas juga sering terjadi pada orang dengan gigi tonggos, karena gigi yang tidak sejajar bisa mengganggu pergerakan lidah dan bibir, membuat pelafalan suara tertentu menjadi sulit atau tidak jelas.

Keadaan ini menyebabkan masalah komunikasi verbal, yang mempengaruhi interaksi sosial, kinerja akademik, maupun profesional. Terkadang gangguan ini memerlukan terapi wicara tambahan untuk perbaikan.

Kebersihan Mulut yang Buruk

Gigi tonggos sering kali sulit dibersihkan dengan benar. Kondisi ini meningkatkan risiko penumpukan plak dan karang gigi, yang dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit gusi. Kebersihan mulut yang buruk juga bisa menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

Kondisi-kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mulut tetapi juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan sistemik, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Masalah Gigi dan Rahang Lainnya

Jika gigi tonggos tidak diperbaiki, dapat menyebabkan berbagai masalah gigi dan rahang lainnya yang serius. Salah satu masalah utama adalah keausan gigi yang tidak merata, karena tekanan saat mengunyah makanan tidak terbagi secara merata, yang menyebabkan beberapa gigi menerima lebih banyak tekanan daripada yang lain. Hal ini dapat menyebabkan sensitivitas, nyeri, dan kerusakan gigi permanen.

Gigi yang tidak sejajar juga dapat menyebabkan rahang bekerja lebih keras, menyebabkan ketegangan otot dan nyeri kronis, serta gangguan sendi temporomandibular (TMJ).

TMJ dapat menyebabkan sakit kepala kronis, nyeri wajah, kesulitan mengunyah, dan suara 'klik' atau 'pop' saat membuka atau menutup mulut. Masalah ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan sering kali salah didiagnosis sebagai masalah neurologis. 

Berkurangnya Rasa Percaya Diri

Selain risiko fisik, penelitian dari American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics menyoroti dampak psikologis dari gigi tonggos. Orang dengan gigi tonggos sering kali merasa tidak percaya diri dengan penampilan mereka, yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan kesejahteraan emosional. Rasa malu atau rendah diri ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan bahkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Oleh karena itu, mengatasi masalah gigi tonggos melalui perawatan ortodonti tidak hanya memperbaiki penampilan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan serta mencegah komplikasi serius dan memastikan kesehatan mulut yang optimal.

Perawatan untuk gigi tonggos melibatkan penggunaan alat ortodonti seperti kawat gigi, aligner transparan, dan atau alat tambahan lainnya untuk mengoreksi posisi gigi dan juga rahang. 

Kawat gigi bekerja dengan memberikan tekanan secara bertahap pada gigi untuk menggerakkannya ke posisi yang diinginkan, sementara aligner transparan, yang semakin populer, menawarkan solusi yang hampir tidak terlihat dan dapat dilepas selama makan dan menyikat gigi. Dalam beberapa kasus, perawatan bedah mungkin diperlukan untuk hasil yang optimal.

Intervensi dini, terutama pada anak-anak dan remaja, sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan pertumbuhan gigi yang sehat, karena tulang rahang mereka masih dalam tahap perkembangan dan lebih mudah diarahkan ke posisi yang benar.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics, melakukan perawatan ortodonti pada usia muda dapat mengurangi durasi dan tingkat keparahan perawatan di kemudian hari.

Anak-anak yang menerima perawatan ortodonti dini lebih mungkin untuk mencapai pertumbuhan gigi yang lebih baik dan mencegah komplikasi yang lebih serius saat dewasa.

Secara keseluruhan, gigi tonggos adalah masalah kompleks yang memerlukan perhatian medis. Melalui pendekatan yang komprehensif dan berbasis bukti ilmiah, kita dapat memahami pentingnya mengatasi gigi tonggos bukan hanya untuk memperbaiki penampilan tetapi juga untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

Dengan demikian, konsultasi dengan dokter gigi atau ortodontis sebaiknya dilakukan sesegera mungkin jika Anda atau anak Anda memiliki masalah gigi tonggos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun