Satu pertanyaan sudah terjawab. Tanpa si gadis sadari, semesta hendak menjawab pertanyaan kedua.
Ke mana arah langkah yang harus ia tempuh dalam menghadapi hujan pertanyaan di kepala dan bagaimana ia mampu melewati setiap keraguan ataupun rasa bimbang di dalam hati.
Selama proses menjadi mahasiswa magang di Ruang 412, si gadis selalu ingin keluar dari tempat ternyaman dalam hatinya.
Tantangan demi tantangan berhasil ia hadapi, meski tidak sedikit tangan dan kaki yang membatasi ruang gerak si gadis.
Hingga kehadiran business alliance dengan nama CSN atau Cipta Sandang Nusantara di Ruang 412 menarik hati si gadis untuk masuk ke dalamnya.
Bukan tanpa alasan CSN menjadi tambatan hati si gadis. Hal tersebut lantaran CSN membutuhkan sosok yang mampu berpikir luas, menarik, menantang, dan out of the box.
Sedangkan si gadis termasuk ke dalam kriteria tersebut. Hanya saja, keahliannya dalam dunia bisnis dan marketing jauh dari ambang batas dikatakan mampu.
Si gadis takut, jika ia memaksakan diri berada di dalamnya justru nanti ia akan terjebak dan jatuh karena tidak mampu bertahan.
Ia tidak lagi memiliki ekspetasi banyak atas dirinya, setelah banyak rasa kecewa muncul berdatangan. Ini salah, seharusnya si gadis mampu melupakan, mengatasi hal buruk yang telah berlalu.
Namun, ia hanyalah gadis biasa yang memiliki jutaan mimpi dan angan beterbangan. Anak perempuan ini yang berani maju menjadi benteng terdepan dalam segala situasi.