Mohon tunggu...
Bernadetha Christy Herdantia
Bernadetha Christy Herdantia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate of Social and Political Sciences, Atma Jaya Yogyakarta University

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang senang berimajinasi, menulis, dan berceritera.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Apa Ini? Aku Kenapa?

24 Maret 2023   03:06 Diperbarui: 24 Maret 2023   03:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengenali Ruang 412, si gadis berpikir bagaimana bisa ia bertemu dengan sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkan.

Pertama kali mengawali langkah kaki di Ruang 412, perjumpaan dengan 'Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini' membuatnya tercengang.

Lantaran 'Nanti Kita Sambat Tentang Hari ini' adalah akun yang sudah ia ikuti sejak tahun 2021. Bahkan setiap kali pemberitahuan akun NKSTHI muncul, si gadis berangan 'apakah bisa menjadi bagian darinya?'.

Pertanyaan konyol yang muncul tanpa alasan, seketika dijawab oleh semesta tanpa alasan pula.

Di tahun 2023, si gadis bertemu dengan pemilik dan pengelola akun 'Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini'.

Saat itu juga, ia bingung, tidak dapat berkata-kata. Ini apa? Apa ini? Jawaban yang ia harapkan pun tidak. Namun justru datang dengan harapan dapat membantu si gadis tersenyum.

Perlahan-lahan, si gadis menyelesaikan tanggung jawab dan kewajiban sebagaimana harusnya menjadi seorang mahasiswa yang sedang magang.

Meski seringkali perasaan menolak datang, keinginan untuk keluar dari tempat tersebut pun terus menghampiri. Si gadis mencoba melakukan sepenuh hati, berusaha tidak mengecewakan.

Untuk sekarang, si gadis tidak tahu menahu langkah apa yang selanjutnya harus ia pilih selain datang, kerjakan, dan selesaikan.

Mungkin semesta akan memberikan petunjuk dari harapan dan doa yang ia selipkan ketika tidur, namun tidak sekarang, dan tidak untuk waktu saat ini.

Memang waktu seringkali menjadi masalah manusia untuk menerima suatu hal. Tetapi tidak ada gunanya pula memaki sekalipun melawan waktu.

Berdamai dengan keadaan dan waktu adalah jawaban yang diperlukan si gadis. Hanya saja tidak ada yang memberitahu dirinya akan jawaban tersebut. Lantas, siapa?

Haruskah dia mencari jawaban atas kebimbangannya sendiri? Ataukah dia hanya bisa menemukan jawaban ketika si gadis tidak lagi bimbang dan membiarkan dirinya terus berjalan?

Entah bagaimana, cerita kali ini penuh dengan tanya. Semoga di kemudian hari, cerita dengan pertanyaan dan jawaban akan terlukis dalam laman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun