Lahirnya Jawa Pos di Indonesia
Internet pada tahun 1990-an di Indonesia yang masih terkesan baru, rupanya tidak menghambat berita di Indonesia melalui media cetak maupun media televisi konvensional.
Menurut Widodo (2020:43) kemunculan berita melalui jasa layanan internet yang dikenal berita online di Indonesia secara komersil pertama pada tahun 1994.
Salah satunya adalah media berita Jawa Pos. Melalui sebuah koran kecil di Surabaya pada 1 Juli 1949, menjadi penanda lahirnya Jawa Pos di Indonesia.
Jawa Pos atau yang awalnya bernama Djawa Pos merupapkan satu dari sekian banyak korporasi besar bisnis surat kabar di Indonesia. (Christiani, 2015:203)
The Chung Shen sebagai pendiri Jawa Pos dengan kiblatnya adalah kota Surabaya di Jawa Timur. Namun tak berlangsung lama, Jawa Pos memperluas peredara surat kabarnya ke bagian Indonesia Timur.
Dalam Dewi (2019:6) juga menjelaskan bahwa Jawa pos pun mengembangkan bisnis surat kabar hingga di bagian Indonesia barat, selain di pulau Jawa, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang.
Meski begitu, media dibalik produksi surat kabar Jawa Pos nyatanya mengalami pergantian dalam waktu yang lama juga.
Awal mulai surat kabar di cetak menggunakan mesin dengan mutu cetak rendah, sehingga untuk mencetak 12 halaman hitam putih dalam 3 kali percetakan dan 15.000 eksemplar setiap empat jam.
Selanjutnya, Jawa Pos mengganti mesin cetak dengan kapasitas 45.000 eksemplar setiap satu jam dengan 16 halaman dan berwarna