Mohon tunggu...
bernadeth maria ubung
bernadeth maria ubung Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai! Saya Bernadadeth Maria Ubung seorang penulis pemula yang penuh semangat dan antusiasme untuk berbagi pemikiran serta ide-ide melalui tulisan. Meski baru memulai perjalanan saya di dunia penulisa saya memiliki keinginan kuat untuk belajar dan berkembang. Saya tertarik pada berbagai topik mulai dari topik pendidikan luar biasa, isu-isu sosial, politik, budaya, hingga teknologi dan sains. Saya senang mengeksplorasi berbagai perspektif dan menggali lebih dalam untuk memahami hal-hal yang menarik minat saya. Motivasi utama saya dalam menulis adalah untuk berbagi pandangan dan ide dengan pembaca, serta menciptakan ruang untuk diskusi dan pemahaman yang lebih baik. Saya percaya bahwa setiap tulisan memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mempengaruhi orang lain, dan saya berharap bisa menjadi bagian dari perjalanan tersebut. Melalui Kompasiana, saya berharap dapat belajar dari penulis lain yang lebih berpengalaman, mendapatkan masukan yang berharga, dan membangun komunitas yang suportif. Saya bersemangat untuk berkontribusi dan tumbuh bersama. Saya sangat terbuka untuk kolaborasi dengan penulis lain atau proyek-proyek yang menarik. Jika Anda memiliki ide atau proyek yang bisa dikerjakan bersama, jangan ragu untuk menghubungi saya. Selamat membaca dan semoga Anda menemukan artikel-artikel saya menarikĀ danĀ informatif!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Perilaku Emosi pada Anak Autis dan Pendekatan dalam Membantu Mereka

17 Mei 2024   02:51 Diperbarui: 17 Mei 2024   03:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti halnya saja perubahan jam makan , jam pergi kesekolah atau perubahan arah jalan yang biasa mereka setiap hari lalui. Ketika itu berubah maka indifidu dengan gangguan autism akan menunjukkan emosi dan kemarahan , sebab rutinnitas mereka berubah , bahkan jika posisi barang di Rumah indifidu dengan gangguan autis berubah mereka juga akan emosi , karena lingkungan mereka berubah sehingga mereka merasa tidak nyaman dan menunjukkan emosi.

Ā Gangguan Kecemasan: individu dengan autisme seringkali memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggidari Orang-Orang pada umumnya. Mereka mengalami kekhawatiran yang berlebihan, ketakutan yang tidak proporsional, dan kesulitan dalam menghadapi perubahan rutinitas atau situasi sosial yang baru atau Ketika saat itu terjadi.

Gangguan Perilaku beberapa individu dengan autisme dapat mengalami gangguan perilaku seperti hiperaktivitas, agresi, atau perilaku menarik diri. Hal ini terjadi karena indifidu autism kesulitan dalam mengelola emosi, komunikasi yang terbatas, atau kesulitan dalam memahami aturan social.

Gangguan Mood beberapa indifidu autisme juga mengalami gangguan suasana hati seperti depresi atau bipolar. Mereka menunjukkan perubahan drastis dalam suasana hati, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya mereka lakukan , atau mengalami perasaan sedih yang berlebihan.Ā 

Oleh karena itu pentingnya menghindari makanan yang memiliki protein yang tinggi , garam yang tinggi , gula yang tinggi , dan perlu menghindari tepung dan micin sehingga indifidu dengan autisme dapat lebih focus dan mood mereka lebih baik.

Gangguan Tidur beberapa individu dengan autisme mengalami gangguan tidur seperti insomnia atau tidur yang terganggu seringkali terjadi pada indifidu dengan autisme. Merekamengalami kesulitan untuk tidur , bangun terlalu awal, atau mengalami mimpi buruk yang sering.

Kesulitan dalam mengatur perasaan yang intens Individu autis mengalami perasaan yang intens, seperti kecemasan, marah, atau kegembiraan yang berlebihan. Mereka menghadapi kesulitan dalam mengatur dan mengekspresikan emosi tersebut dengan cara yang sesuai. Kesulitan dalam memahami dan mengenali emosi orang lain Individu autis menghadapi kesulitan dalam memahami ekspresi wajah, bahasa tubuh yang dapat mengindikasikan emosi orang lain. Hal inimenyulitkan indifidu autis dalam merespons secara tepat terhadap perasaan orang lain.

Sensitivitas terhadap lingkungan banyak individu autis memiliki sensitivitas sensorik yang tinggi terhadap suara, cahaya, dan sentuhan. Sensasi yang berlebihan atau tidak nyaman dapat mempengaruhi emosi mereka dan membuat mereka lebih rentan terhadap kelelahan emosional. Mereka bisa saja marah Ketika dipeluk mereka gelisah Ketika melihat Cahaya yang sangat cerah, menutup telinga Ketika suara yang mereka dengar sangat keras.

Kesulitan dalam mengatasi perubahan: Individu autis sering mengandalkan rutinitas yang terstruktur dan teratur. Perubahan yang tidak terduga atau transisi yang tidak dipersiapkan dengan baik dapat menyebabkan kecemasan dan kesulitan dalam mengelola emosi mereka, sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebih dan kemarahan yang berlebih. dalam mengomunikasikan perasaan individu autis menghadapi kesulitan dalam mengomunikasikan perasaan mereka secara verbal. Mereka menggunakan bahasa tubuh, gambar untuk menyampaikan emosi mereka. Jika Orang terdekatnya tidak dapat memahami perasaannya maka mereka akan marah.

Kesulitan mengatur emosi yang kuat: Beberapa individu autis menghadapi kesulitan dalam mengontrol impuls dan merespons secara tepat terhadap situasi yang memicu emosi. Mereka membutuhkan strategi pengaturan diri yang lebih terstruktur untuk membantu mereka mengelola emosi yang kuat.

Gangguan Sensori beberapa indifidu dengan autisme juga mengalami gangguan sensori, yang di mana mereka memiliki respons yang berlebihan atau tidak wajar terhadap rangsangan sensori seperti suara, cahaya, atau sentuhan. Mereka tidak bisa mendengar suara keras yang berlebi dan tidak bisa melihat Cahaya yang berlebih jika ini terjadi maka mereka akan menutup telinga, mata untuk menghindari sumber suara , Cahaya yang mereka dengar dan mereka lihat. Hal ini dapat mempengaruhi emosional mereka dan menyebabkan ketidaknyamanan atau stress.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun