Mohon tunggu...
bernadetelaurachristina
bernadetelaurachristina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Merupakan mahasiswa Semester 3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang yang memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan efektif, kreativitas, kepemimpinan, percaya diri, mudah beradaptasi dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Juga memiliki visi dan motivasi yang kuat untuk bekerja dengan sepenuh hati dan loyal terhadap pekerjaan. Juga terbuka untuk pengembangan potensi yang dimiliki khususnya dalam hal mengajar siswa sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Menstimulasi Imajinasi Anak melalui Cerita Bergambar, Apakah Bisa?

2 Desember 2024   09:01 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:04 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Imajinasi. FOTO/iStockphoto

Pernahkah kalian mendengar kalimat “Berpikirlah seperti anak anak yang mempercayai imajinasi mereka” atau kalimat “Tidak ada yang mempercayai dunia peri selain anak anak” atau “Ruang imaji tempat dimana manusia bebas berpikir tanpa batasan batasan”. 

Banyak sekali kalimat kalimat mengenai imaji atau imajinasi yang membuat manusia bebas mendeskripsikan atau menciptakan objek dipikiran mereka sesuai keinginan mereka. Nah, apakah kalian tau apa itu imaji dan imajinasi? Bagaimana imajinasi terbentuk dan terasah? Apa hubunngan kreativitas dan imajinasi? Dan bagaimana peran cerita bergambar dalam perkembangan imajinasi anak?

Your mind is where the future is created artinya pikiran mu adalah tempat dimana masa depan diciptakan. Pertanyaan apakah otak dan pikiran itu sama? Tentu jawabannya tidak. Otak merupakan fisik atau organ biologis yang terletak di dalam tengkorak kepala manusia yang terdiri dari jaringan – jaringan saraf, jaringan neuron dan struktur fisik lainnya. 

Sementara pikiran merupakan non – fisik atau manifestasi dari aktivitas otak yang mencakup kesadaran, pemikiran, perasaan, ingatan, imajinasi dan proses mental lainnya. Jadi mudahnya otak merupakan perangkat keras atau hardware yang dimiliki tubuh manusia, sementara pikiran merupakan perangkat lunak atau software  yang dimiliki tubuh manusia.

Apakah kalian tahu bahwa otak manusia terdiri dari 72 – 78% air, 10-12% protein, dan 8-10% lemak? Ya, benar meskipun berat otak hanya 2% dari berat tubuh manusia namun otak mengkonsumsi 20% dari suplai oksigen tubuh dan 20% dari kalori yang dibutuhkan. Otak bekerja nonstop meskipun kita sedang beristirahat hal itu yang menjadi alasan mengapa otak membutuhkan banyak sekali asupan oksigen dan kalori. 

Nah apasaja bagian bagian otak dan bagaimana cara otak bekerja? Otak manusia dibagian menjadi tiga bagian yaitu otak besar atau nama lainnya adalah cerebrum, otak kecil atau nama lainnya adalah cerebellum dan yang terakhir adalah batang otak atau brainstem. 

Bagian bagian otak tersebut memiliki tanggung jawab kepada tubuh manusia contohnya seperti otak besar bertanggung jawab mengontrol gerakan, berpikir, emosi dan memori sementara otak kecil bertanggung jawab mengatur keseimbangan dan koordinasi gerakan. 

Kemudian apa tanggung jawab batang otak? Batang otak memiliki tanggung jawab untuk menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang dan mengontrol pernapasan dan detak jantung manusia. Setiap bagian bagian otak memiliki perannya masing masing dalam mengatur tubuh manusia.

Apakah kalian tahu bahwa otak besar manusia masih dibagi lagi? Otak besar dibagi menjadi dua belahan atau hemisfer yaitu hemisfer kiri yang berfungsi untuk mengontrol logika, analisis, dan fungsi bahasa dan hemisfer kanan yang berfungsi untuk mengontrol kreativitas, intuisi, dan kemampuan visual-spasial. Nah biasanya hemisfer kanan atau hemisfer kiri ada yang lebih dominan atau bisa jadi seimbang kedua duanya. 

Anak anak yang cenderung hemisfer kiri mereka akan lebih mudah dan menguasai pembelajaran mengenai angka seperti Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika dan Bahasa sementara anak anak yang cenderung hemisfer kanan mereka akan lebih mudah dan menguasai pembelajaran mengenai kreativitas dan intuisi seperti seni dan olah raga. 

Nah, apa hubungan kecenderungan hemisfer otak anak dan tingkat imajinasi yang dimiliki anak? Jadi anak yang cenderung hemisfer  kanan memang memiliki tingkat imajinasi yang lebih tinggi namun bukan berarti imajinasi tidak bisa diasah dan dimiliki oleh anak anak dengan kecenderungan hemisfer kiri.

Apa itu imajinasi? Imajinasi merupakan kemampuan otak dan pikiran untuk menciptakan sebuah gambaran, ide atau konsep yang tidak hadir secara nyata didunia namun ada didalam pikiran manusia dan yang belum pernah dialami sebelumnya. Nah, apakah imaji dan imajinasi sama? Tentu saja berbeda mari kita bahas satu satu.

 Secara pengertian imajinasi merupakan kemampuan pikiran untuk menciptakan gambaran yang belum pernah dialami sementara imaji merupakan representasi mental atau hasil jadi dari imajinasi. 

Sifat imaji lebih konkret dari pada imajinasi yang merupakan proses mental yang melibatkan kreativitas dan spekulasi. Pertanyaan selanjutnya, apa itu imajinatif? Dalam pelajaran bahasa indonesia kita belajar mengenai imbuhan imbuhan. Imbuhan “-if” dalam kata imajinatif digunakan untuk membentuk kata sifat (adjective) yang menunjukkan sifat atau karakteristik yang  dimiliki oleh seseorang. 

Sehingga daapt disimpulkan, imajinatif merupakan sifat atau karakteristik atau kemampuan seseorang yang berhubungan dengan daya imajinasi yang dimiliki seseorang. Kemampuan itu meliputi kemampuan untuk membayangkan, kemampuan untuk menciptakan ide yang baru dan kemampuan untuk berpikir diluar aturan aturan atau kebiasaaan yang ada sebelumnya.

Bagaimana cara meningkatkan imajinasi anak? Sebenarnya banyak sekali cara yang bisa dilakukan misalnya seperti memberikan anak kebebasan dalam seni, eksplorasi alam, mendengarkan musik, mengunjungi pameran, menonton pertunjukan wayang, bermain peran, bercerita dan bisa juga memberikan buku bacaan yang interaktif dan bergambar. 

Buku cerita bergambar banyak disukai oleh anak anak karena memiliki visual dan warna warna yang membuat cerita tersebut lebih menarik dimata anak anak. Mengapa buku bacaan bergambar bisa membantu meningkatkan imajinasi anak? Saat membaca cerita dengan disajikan visual atau gambar otak akan menangkap gambar dan merepresentasikan ulang didalam pikiran. Dengan gambar juga membantu otak untuk memvisualkan cerita yang disajikan. 

Selain itu cerita bergambar juga memiliki karakteristik yang membuat cerita bergambar lebih menarik perhatian anak anak seperti kombinasi warna, visual dan teks yang menarik hal itu juga membantu otak anak untuk merekam dipikiran mereka dan menghasilkan kombinasi warrna dan visual yang lebih menarik dipikiran anak anak. Kemudia karakteristik yang selanjutnya adalah dialog dan balon kata yang membantu pembayangan imajinasi anak anak dikehidupan nyata.

Sumber : Buku Guru IPAS SD Kelas IV
Sumber : Buku Guru IPAS SD Kelas IV

Mengapa dengan cerita bergambar bisa meningkatkan imajinasi anak? Pertama, dengan visual atau pengilustrasian cerita membantu merangsang indra penglihatan anak yang kemudian sinyal akan ditangkap oleh otak dan otak memprosesnya dalam pikiran anak tersebut dalam bentuk bayangan atau imajinasi yang ada dipikiran anak tersebut. 

Dengan adanya gambar, warna dan bentuk membantu otak untuk membayangkan berdasarkan hal hal baru yang dilihat anak tersebut. 

Kedua, dengan visual membantu anak membuka interpretasi baru dimana otak akan menangkap sinyal dan menginterpretasikannya sesuai dengan apa yang diinginkan anak tersebut didalam ruang imajinasi mereka. 

Ketiga, Menghubungkan ide dengan konteks karena visual dalam cerita dibuat dengan tujuan untuk mempermudah anak membayangkan maksud dari cerita tersebut dan cerita merupakan ide dan visual gambar merupakan alat penghubung ide dan konteks yang dimaksudkan. 

Keempat, menstimulasi krativitas melalui representasi visual dimana saat anak anak melihat dan tertarik dengan kombinasi gambar, warna, tata letak dan teks yang ada di cerita bergambar memotivasi anak untuk menggambar, melukis, atau membuat karya seni lainnya setelah melihat sesuatu yang menarik perhatian anak anak. Aktivitas ini membantu anak anak untuk mengembangkan daya imajinasi mereka.

REFERENSI

Azizah, H. F. (2022). Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar pada Anak Didik di TK Pertiwi Metro. Indonesian Research Journal on Education, 2(1), 176–181. https://doi.org/10.31004/irje.v2i1.257

Munawaroh, I. (2005). NEUROSCIENCE DALAM PEMBELAJARAN. MAJALAH ILMIAH PEMBELAJARAN, 1(1), 220057. https://journal.uny.ac.id/index.php/mip/article/download/5974/5164

Hanisha, F., & Djalari, Y. A. (2018). Bahasa Visual , Gambar Anak, dan Ilustrasi Pada Buku Cergam Anak. Jurnal Seni Dan Reka Rancang Jurnal Ilmiah Magister Desain, 1(1), 63–82. https://doi.org/10.25105/jsrr.v1i1.3878

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun